PEP Resmikan Saung Edukasi Pencegahan HIV&AIDS
Subang – Program Pasukan Penularan HIV&AIDS (PANTURA) merupakan salah satu program CSR PT Pertamina EP di bidang kesehatan. Melalui Asset 3 Subang Field, program PANTURA telah berjalan sejak tahun 2017. Di tahun 2018 ini, Program PANTURA yang digawangi oleh Warga Peduli HIV&AIDS (WAPA) PANTURA Desa Sukareja meluncurkan kegiatan edukasi HIV&AIDS untuk masyarakat yang dikemas dalam Saung Edukasi Pencegahan HIV&AIDS, Kamis (11/10). Saung Edukasi Pencegahan HIV&AIDS adalah tempat berkumpul masyarakat Kabupaten Subang khususnya Desa Sukareja untuk dapat mengakses informasi serta edukasi mengenai pencegahan HIV&AIDS.
Kegiatan peresmian Saung Edukasi Pencegahan HIV&AIDS bertempat di Kampung Edukasi Pencegahan HIV&AIDS yang berada di wilayah Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Saung Edukasi Pencegahan HIV&AIDS ini diresmikan oleh Direktur Kantor Staff Kepresidenan Republik Indonesia, Bambang Beathor Suryadi, perwakilan dari SKK Migas, Bambang Dwi, dan Field Manager Pertamina EP Subang Field Armand Mel. I Hukom. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Puskesmas Batangsari. Muspika Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Pamanukan. WAPA PANTURA Desa Sukareja. Serta masyarakat Desa Sukareja.
Peresmian Saung Edukasi Pencegahan HIV&AIDS dibuka dengan Tarian Merak yang dibawakan dengan apik oleh binaan CSR PT Pertamina EP Subang Field program Rumah Insipirasi Subang yang bekerjasama dengan SMK Kesenian Subang. Bambang Beathor Suryadi selaku Direktur Kantor Staff Kepresidenan Republik Indonesia pada kesempatan tersebut mengajak berbagai stakeholder agar lebih peduli kepada pemberdayaan masyarakat khususnya pemberdayaan masyarakat marginal seperti yang telah dilakukan oleh PT Pertamina EP (PEP) Asset 3 Subang Field.
Sementara Dedet Dartim selaku Kepala Desa Sukareja menyampaikan rasa terima kasih kepada PT Pertamina EP Subang Field yang telah menginisiasi programyang berguna dan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan HIV&AIDS di Desa Sukareja.”Kami sangat bersyukur atas kepedulian PEP terhadap masyarakat Desa Sukareja khususnya”, terangnya.
Baca Juga:
- Pertamina Terus Kirim Bantuan ke Pelosok Donggala
- PEP Galang Solidaritas Bagi Korban Palu dan Donggala
- Pertamina EP Giat Temukan Cadangan Baru Melalui Eksplorasi
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: