Analis: Harga BBM Dipertahankan Tidak Ganggu Kinerja Pertamina
Jakarta – Kebijakan pemerintah yang tidak menaikan harga premium dan solar subsidi Januari hingga Maret 2018 di Apresiasi oleh Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan.
Mamit mengatakan bahwa keputusan itu merupakan sinyal positif di tengah isu penurunan daya beli masyarakat, sehingga pada momen pergantian tahun 2017 ke 2018 perekonomian masyarakat menjadi lebih kondusif. Meski begitu, keputusan menahan kenaikan harga premium dan solar itu juga diyakininya tidak akan berdampak negatif terhadap kinerja keuangan Pertamina.
“Kebijakan ini bisa menghindari terjadinya inflasi, di mana setiap kenaikan Rp100 per liter akan menyumbang 0,12-0,15 persen (inflasi),” ujar Mamit.
Dilihat dari sisi korporasi Pertamina, Mamit memandang kebijakan pemerintah itu tidak serta merta membuat perusahaan “pelat merah” tersebut menderita kerugian, meski di saat bersamaan juga mengemban tugas penyaluran BBM satu harga di daerah 3T yang secara otomatis membutuhkan biaya tambahan.
Kenaikan harga minyak dunia saat ini juga sebetulnya membuat penerimaan Pertamina mengalami kenaikan. Sehingga isu tidak naiknya harga BBM serta beban penyaluran BBM satu harga membuat kerugian di tubuh Pertamina adalah sesuatu yang tidak tepat.
“Jika kita melihat dengan jernih dan menyeluruh, kurang tepat kiranya apabila ada pihak-pihak yang mengatakan kebijakan tidak naiknya Harga BBM akan membuat Pertamina merugi,” ungkapnya.
“Menjaga daya beli masyarakat tetap stabil, jauh lebih mulia dibandingkan risiko turunnya dividen yang diterima pemerintah dari Pertamina. Dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar di angka Rp13.000 saja, laba Pertamina yang sebesar USD1,99 miliar tersebut masih setara dengan Rp25,8 triliun.”
Sebagai informasi, Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik, sebelumnya pernah mengungkapkan, walaupun beberapa waktu terakhir harga minyak dunia mengalami kenaikan, kinerja perusahaan yang dipimpinnya tetap terjaga. Sebagai contoh, pada periode Januari hingga September 2017, Pertamina mencatatkan laba bersih USD1,99 miliar atau turun 29,6 persen dibandingkan capaian periode sama tahun lalu sebesar USD2,83 miliar. Meski demikian, di sisi pendapatan, Pertamina masih berhasil mencatatkan kenaikan 18 persen dari USD26,62 miliar menjadi USD31,38 miliar.
Kenaikan pendapatan ini tidak terlepas dari tren harga minyak dunia yang cenderung meningkat sepanjang 2017. Kenaikan ini juga ditopang dari penjualan produk BBM di luar BBM Jenis Tertentu dan Penugasan.
J.Jams
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: