Bright Gas 5,5 Kg Kian Diminati Masyarakat
Jakarta – Kehadiran Bright Gas kian menjadi perhatian masyarakat. Selain memiliki tampilan yang lebih casual dan estetik yang membuatnya menjadi Primadona baru para ibu rumah tangga masa kini, Bright Gas juga mampu memenuhi ekspektasi masyarakat yang mengharapkan produk gas berkualitas.
Bright Gas sendiri dilengkapi teknologi double spindel dengan keamanan ganda. Hal ini membuat Bright Gas menjadi lebih aman untuk digunakan. Bright Gas juga dilengkapi dengan Seal Cap Barcode yang bisa di-scan, sehingga menjamin mutu dari isi produk dan tidak bisa dipalsukan.
Meski Bright Gas pendatang baru, namun konsumsi Bright Gas 5,5 kg kian diminati masyarakat. Buktinya, selama periode Satgas Natal sejak 18-30 Desember 2017 lalu, di wilayah operasi Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, penjualan Bright Gas mengalami peningkatan menjadi 17.267 tabung per hari atau naik hingga 206 % dibandingkan dengan periode Satgas Naru tahun 2016 yang hanya sebesar 5.636 tabung per hari.
Demikian pula di Provinsi Sumatera Barat juga penjualan Bright Gas tercatat naik hingga 173 % dari 1.129 tabung per hari di periode Satgas Naru tahun 2016 menjadi 3.087 tabung per hari. Disusul Provinsi Sumatera Utara yang tercatat mengalami kenaikan penyaluran harian dari 2.655 tabung per hari menjadi 5.795 tabung per hari pada Satgas Naru 2017 atau mengalami kenaikan sebesar 118 %.
Sedangkan untuk Provinsi Aceh kenaikan sebesar 174 % dengan penyaluran menjadi 1.955 tabung per hari di periode Satgas Naru 2017 dari 713 tabung per hari pada Satgas Naru 2016. Selanjutnya di Provinsi Kepulauan Riau, tercatat penyaluran mencapai 1.200 tabung per hari naik 73 % dari periode Satgas Naru 2016 yaitu 693 tabung per hari.
Tak hanya di wilayah Sumatera saja, peningkatan konsumsi Bright Gas 5,5 kg juga terjadi di wilayah Pertaminan MOR IV. Sales Executive LPG Soloraya Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Adeka Sangtraga Hitapriya mengatakan, Desember 2017 lalu penjualan Bright Gas 5,5 kg mencapai 45.000 tabung. Jumlah ini naik 36,4% jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 33.000 tabung.
Menurut Adeka, kenaikan penjualan ini didukung dari banyaknya pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang beralih ke LPG nonsubsidi ini. Hal ini karena yang berhak menggunakan LPG 3 kg adalah rumah tangga yang pendapatannya di bawah Rp1,5 juta per bulan dan usaha mikro dengan omzet Rp300 juta per tahun atau yang memiliki aset kurang dari Rp50 juta.
Dia mengungkapkan, saat pihaknya bersama Pemerintah Daerah Solo Raya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah warung makan dan resto untuk menertibkan penggunaan LPG 3 kg, bahwa seluruh pedagang memang masih ditemukan menggunakan gas melon tersebut. Namun beberapa diantaranya dikombinasikan dengan Bright Gas 5,5 kg.
“Beberapa pedagang ada yang langsung menukarkan elpiji 3 kg dengan Bright Gas 5,5 kg tapi ada yang membuat surat pernyataan bersedia beralih karena saat itu tabung elpiji 3 kg masih penuh,” kata Adeka di Solo, Kamis (18/1) pekan lalu.
Nyong Syarief
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: