Connect with us

Radikalisme Jadi Bahasan Jambore Penyuluh Agama Islam Jawa Timur

Gerakan membendung radikalisme(foto: seword.com)

Lumajang – Kabupaten Lumajang menjadi tuan rumah Jambore Penyuluh Agama Islam se-Jawa Timur, Senin-Rabu, 24-26 Juli 2017 dengan salah satu isu yang dibahas soal radikalisme.

Dalam jambore pertama yang digelar di perkampungan Suku Tengger di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, salah satu isu yang dibahas adalah menangkal isu radikalisme dan transnasional serta kemiskinan.

Jambore Penyuluh Agama Islam yang baru pertama digelar di Jawa Timur ini diikuti oleh lebih dari 300 penyuluh agama Islam dari 38 kabupaten dan kota se-Jawa Timur. Sejumlah tokoh yang ikut menghadiri pembukaa Jambore Penyuluh Islam ini antara lain Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuziy; Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur, Wayan Samsul Bachri serta Bupati Lumajang, As’at.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf  mengatakan yang perlu diperhatikan saat ini bagi penyuluh agama adalah bagaimana mengajak masyarakat bisa memahami agama dengan benar, melaksanakan dengan benar dan sekaligus menyadari bahwa hidup di Indonesia.

“Kita tidak hidup di Timur Tengah atau negara-negara lain, tetapi hidup di Indonesia. Inilah yang perlu terus digaungkan sebagai penyuluh di tempat tugas masing-masing,” kata Saifullah Yusuf yang biasa disapa Gus Ipul ini. Menurut dia,  bagaimana hari-hari ini kehidupan berbangsa dan bernegara sedang dihirukkan dengan persoalan paham radikal.

Sebelum datang ke Lumajang, Gus Ipul mengatakan dirinya sempat mendatangi acara pertemuan Perguruan Tinggi Swasta se-Jawa Timur di Malang. “Salah satu tantangannya selain meningkatkan mutu perguruan tinggi, adalah adanya paham-paham radikal yang sudah merambah ke dunia perguruan tinggi,” kata dia.

Isu-isu aktual tersebut, kata Gus Ipul, hari ini yang perlu direspon secara bersama-sama di setiap level, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

“Disamping mengajak masyarakat memahami agama dengan benar dan melaksanakannya dan juga menyadari hidup di Indonesia, diharapkan para penyuluh juga ikut memberdayakan umat, memberdayakan masyarakat utama di bidang ekonomi,” kata dia.

Menurut Gus Ipul, karena isu saat ini yang  juga sedang menyeruak adalah isu tentang kesenjangan dan kemiskinan yang perlu diatasi berasama-sama. “Saya menyambut baik penyuluh yang juga ikut perhatian terhadap pemberdayaan masyarakat khususnya bidang perekonomian,” ujarnya.

Gus Ipul menambahkan Jawa Timur pertumbuhan ekonomi diatas rata-rata nasional, pengangguran selalu dibawah rata-rata nasional. “Ironisnya kemiskinan selalu diatas rata-rata,” kata dia soal topik di Jambore Penyuluh Agama Islam yang membahas topik-topik radikalisme dan kemiskinan tersebut.

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya