Connect with us

Rapor Keselamatan Membaik, Indonesia Berharap Uni Eropa Cabut Larangan Terbang Semua Maskapai Indonesia

Ilustrasi1800flyeurope.com

Singapura – Kabar baik datang dari dunia penerbangan. Terhitung dalam dua tahun belakangan, rapor dunia penerbangan Indonesia dari sisi keselamatan terus membaik.

Hal ini membuat Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan berharap sanksi larangan terbang yang diberlakukan Uni Eropa untuk sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia bisa segera dicabut.

Direktur Jenderal Perhubugan Udara Agus Santoso menyampaikannya dalam acara Aviation Leadership Summit 2018 yang termasuk rangkaian acara Pameran dirgantara Singapore Air Show 2018 di Singapura, Senin (5/2) kemarin. Ia mengatakan akibat tingginya angka kecelakaan pada 2007, Uni Eropa melarang sejumlah maskapai dari Indonesia untuk terbang ke wilayah udara mereka.

Optimisme ini berjalan seiring dengan sudah dicabutnya beberapa maskapai Indonesia. Seperti Garuda Indonesia, maskapai ini sudah dicabut dari daftar hitam penerbangan Komisi Eropa pada 2009.

Selain itu, tahun 2016 lalu, sebanyak tiga maskapai yaitu Citilink, Batik Air, dan Lion Air juga sudah dicabut larangannya. Namun masih ada puluhan maskapai lain yang belum dicabut dari daftar EU Air Safety List.

“Pada 2017 di Indonesia tidak ada kecelakaan pesawat jet dan pesawat baling-baling,” ujar Agus.

Tak hanya itu, sejak 2016, hasil audit keselamatan penerbangan internasional Indonesia juga jauh di atas rata-rata. Hasil kunjungan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) pada 10-18 OKtober 2017 menunjukkan ekeftivitas implementasi Indonesia mencapai 81,15 persen. Indonesia menduduki peringkat kedua di bawah Singapura dan peringkat ke-55 dari 192 negara se-Asia Pasifik.

Menurut Agus, pencabutan larangan tentu saja akan menguntungkan Indonesia dari sisi penambahan rute maskapai dan pariwisata, selain tentunya bisnis penerbangan.

Terpisah, Direktur Transportasi Udara Internasional (IATA) Alexandre de Juniac juga mengatakan pihaknya selalu mendesak negara-negara untuk mengatasi tantangan infrastruktur masa depan industri penerbangan ini. Infrastruktur menurutnya turut memberikan andil pada keselamatan.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya