Resmikan Museum Tino Sidin, Mendikbud Ikut Menggambar dan Bernyanyi Keroncong
Bantul – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meresmikan Museum Seni Taman Tino Sidin di Kasihan, Bantul, Kamis (14/12/2017). Dalam sambutannya, Muhadjir Effendy mengapresiasi hadirnya Museum Tino Sidin. Museum ini dapat melestarikan peninggalan-peninggalan Tino Sidin sehingga bisa menjadi tempat bermain, terutama bagi anak-anak. “Museum ini menjadi tempat untuk mewarisi keluhuran budaya dan nilai-nilai Tino Sidin. Selain itu, sebagai tempat berkreasi, bermain, dan mengembangkan diri anak cucu kita,” ujar Muhadjir.
Di tengah sambutannya, Muhadjir menyanyikan lagu “Dinda Bestari” yang diiringi oleh grup keroncong Wani Ngalah. “Saya kira sambutan Pak Dirjen tadi sudah sangat lengkap mewakili Kemendikbud. Yang belum, saya mau menyanyi,” ucap Muhadjir yang diteruskan dengan melantunkan lagu “Dinda Bestari”.
Usai menyanyikan lagu keroncong, Muhadjir secara simbolis meresmikan Museum Tino Sidin dengan membuka kerudung patung Tino Sidin dan menandatangani monumen. Setelah itu, Muhadjir menyempatkan diri berkeliling melihat-lihat koleksi Museum Tino Sidin.
Saat berkeliling di museum, tepatnya di lantai dua, Muhadjir melihat anak-anak Sekolah Dasar (SD) Kadipiro 1 yang sedang menggambar mengikuti video tutorial Tino Sidin. Muhadjir lantas duduk di lantai, mengambil kertas dan spidol, lalu menggambar bersama anak-anak SD.
Muhadjir terlihat menggambar burung hantu bertengger di atas dahan sesuai dengan video tutorial. Selesai menggoreskan spidolnya, Muhadjir menunjukkan hasil karyanya ke anak-anak SD itu. “Wah, gambar saya kalah sama anak-anak. Gambar kalian bagus-bagus,” tutur Muhadjir Effendy sambil tos dengan salah satu siswa SD.
Sehabis melihat semua isi museum, Muhadjir meninggalkan lokasi. Hadir pula dalam peresmian museum itu para seniman Yogyakarta, antara lain Djoko Pekik, Nasirun, dan Untung Basuki.
Untuk diketahui, Tino Sidin lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, pada 25 November 1925. Dia adalah seorang pelukis sekaligus guru menggambar yang mencuat lewat program di televisi nasional TVRI pada era 1980-an.
Seniman ini mengajarkan seni menggambar kepada anak-anak dengan santai, menyenangkan, dan mudah sehingga anak-anak tertarik untuk selalu mengikuti acara menggambarnya. Tino Sidin meninggal pada 25 Desember 1995 padausia 70 tahun.
Ping
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: