Connect with us

Restorasi Gambut Didukung Kalangan Akademisi, Peneliti dan Swasta

Restorasi gambut didukung berbagai kalangan; akademisi, peneliti dan swasta(foto : kokoditas.co.id)

Jakarta – Terkait restorasi gambut, dengan target 2,5 juta hectare (ha) pada 2019, Badan Restorasi Gambut (BRG) menyambut baik dukungan dari berbagai kalangan, baik akademisi dan swasta, dalam melaksanakan restorasi gambut di Indonesia.

Dalam keterangan resminya, Senin (13/11), Kepala BRG Nazir Foead menyampaikan, BRG perlu pemantauan yang akurat. Oleh karena itu, pihaknya telah bekerjasama dengan para peneliti Jepang untuk mengembangkan sistem Sesame atau Sensory Data Transmission Service Assisted by Midori Engineering. Melalui sistem ini, muka air dapat dipantau secara waktu nyata dengan mengirimkan informasi lapangan melalui jaringan telepon genggam.

“Sistem ini memiliki potensi sangat baik, tetapi perlu diterapkan lebih luas lagi,” tuturnya dalam diskusi mengenai Pemantauan Muka Air Tanah secara Real Time dalam Pengalaman di Lahan Gambut Indonesia yang diselenggarakan oleh pihak Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA), di arena UNFCCC COP 23 di Bonn, Jerman.

Sesame dikembangkan oleh Hidenori Takahashi dari Universitas Hokkaido dan secara teknis bersama BPPT, serta menerapkannya di lapangan bersama BRG. Takahasi telah melakukan pengukuran muka air di lahan gambut Kalimantan sejak 1993.

Peneliti lain dari Universitas Hokkaido Mitsuru Osaki juga telah melakukan riset selama puluhan tahun di lahan gambut Kalimantan, mengembangkan model muka air tanah di lahan gambut dengan menggunakan peta muka air dan kelembaban lahan gambut. Peta ini berguna untuk meningkatkan kewaspadaan dan penanganan cepat bencana kebakaran.

Selain dukungan para akademisi, PT Wana Subur Lestari (WSL) telah melaksanakan kajian dan menerapkan pemanfaatan hutan secara lestari di wilayahnya. WSL merupakan sebuah perusahaan perkebunan hutan tanaman industri (HTI) di Kalimantan Barat, yang sebagian besar dari lahan konsesinya seluas lebih dari 40.000 ha terletak pada lahan gambut.

“Mengelola lahan gambut besar tantangannya, kami menerapkan sistem dengan pemantauan yang ketat agar tetap produktif dan lestari,” kata salah satu ahli dari WSL Asep Andi Yusup dalam diskusi panel terpisah.

Dalam pelaksanaan kajiannya, WSL melaksanakan tiga tahap, yaitu penilaian lapangan dengan melakukan survey lapangan yang ketat untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai bagaimana mengelola lahan dengan tepat. Dengan informasi tersebut, maka pihaknya menerapkan sistem pengelolaan air untuk mencegah kebakaran, mempertahankan produktivitas kayu dan mengurangi banjir. Terakhir, terus dilakukan pemantauan secara intensif dan terus melakukan perbaikan.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya