Connect with us

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Reuni Alumni 212

Seharusnya Ulama Alumni 212 Menyejukkan Suasana Pilpres

Direktur Eksekutif Lingkar Madani ini menyarankan seharusnya ulama-ulama alumni 212 menyampaikan dakwah ke akar rumput agar situasi menjelang pilpres ini lebih tenang dan sejuk. Apalagi, situasi menjelang pilpres ini makin memanas.

“Dakwah itu ya mestinya dalam situasi seperti ini kita buat lebih tenang karena kita sudah mengerti suasananya sudah mulai agak tegang lagi kan. Kedua belah pihak itu tadi kan terpancing untuk lebih menyukai politik nyinyir, kampanye nyinyir dibanding kampanye otak,” jelasnya.

Ray tidak mempermasalahkan bila reuni alumni 212 tetap diadakan. Namun, dengan syarat tidak membawa agama di acara yang jelas bermuatan politis.

“Itu jelas politik, pertemuan politik untuk tujuan politik. Jadi, kalau saya pribadi jangan bawa-bawa agama, kasihan agamanya di bawa-bawa, padahal tujuannya jelas politik, targetnya politik,” tandasnya.

Dwi

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Ingin Hidupkan Orba, Kubu 02 Dianggap Bunuh Diri

Oleh

Fakta News
Hidupkan Orba, Kubu 02
Prabowo Subianto.(Istimewa)

Jakarta – Kubu 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengeluarkan jurus terbaru dalam kampanyenya. Sayangnya, jurus ini dianggap sebagai bunuh diri. Sebab, kubu 02 ingin hidupkan Orba atau Orde Baru.

Pernyataan ingin menghidupkan Orba ini diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Heriyadi atau Titiek Soeharto. Ia menyebut, sudah saat Indonesia kembali seperti zaman Soeharto.

Perlu diketahui, Partai Berkarya ini diketuai oleh Hutomo Mandala Putra atau Tomy Soeharto, anak bungsu Soeharto. Partai Berkarya berisi keluarga Cendana. Mereka mendukung pasangan calon nomor urut 02.

Ray Rangkuti, Direktur Eksekutif Lingkar Madani, melihat jurus kubu 02 tersebut justru menjadi antiklimaks bagi Prabowo-Sandi. Pasalnya, ide hidupkan Orba itu malah susah diterima kelompok milenial.

Ray menduga, tujuan Partai Berkarya ini untuk menghapus masa kelam Orba dengan seolah-olah masa Orba itu lebih nikmat, impor minim, dan sebagainya.

Jadi targetnya sebetulnya keluarga. Bukan target untuk naikkan elektabilitas Pak Prabowo. Kalau bagi Pak Prabowo ini antiklimaks, kontraproduktif. Mereka nyasarnya kelompok milenial tapi malah isunya Orde Baru,” jelas Ray di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Baca Juga:

Baca Selengkapnya