Connect with us

Membawa Batik dan Songket Medan ke Internasional

Rita Maharani
Rita Maharani

Medan – Sosok yang mengangkat derajat perempuan ini bernama Rita Maharani Dzulmi Eldin. Ia adalah Ketua Dekranasda Kota Medan, istri Wali Kota Dzulmi Eldin.

Dikenal telah menunjukkan kepeduliannya dalam mengkreasikan dan memperluas pasar batik dan songket Medan di level nasional maupun internasional.

Pada ajang Inacraft 2018 (The Jakarta International Handicraft Trade Fair) yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) April lalu, jadi salah satu bukti bagaimana batik dan songket Medan begitu diminati.

Tepatnya di Hall B, JCC, tempat gerai Dekranasda Kota Medan yang bercorak budaya Melayu Deli berpameran. Terlihat batik Medan dan songket Medan cukup menarik perhatian pengunjung.

“Kami mendorong agar produk batik Medan dan songket Medan dapat dikenal dan diminati masyarakat Indonesia,” ujar Hj Rita Maharani Dzulmi Eldin.

Batik dan songket Medan merupakan dua produk unggulan Kota Medan yang dalam pembuatannya banyak melibatkan kaum wanita. Saat ini, kedua produk tersebut sudah diterima dengan baik di kalangan masyarakat Medan, bahkan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya.

Namun, untuk memberikan manfaat yang lebih besar kepada para wanita Kota Medan yang terlibat dalam produksi bahan pakaian ini, pasar kain batik Medan dan songket Medan harus diperluas.

Baca Juga: Pendiri HijUp yang Jadi Trendsetter Fesyen Muslim

Berbagai jurus telah dilakukan untuk mempromosikan dua produk ini. Sebelum berpartisipasi di ajang secara tahunan Inacraft, pada Juli tahun lalu, Dekranasda Medan menggelar Medan Fashion Week.

Acara ini mendapatkan sambutan hangat. Bukan saja dari warga Medan, tetapi juga dari para pencinta fesyen berbagai daerah di Tanah Air.

Kepala Konsulat Rusia bahkan sempat terkesima melihat keindahan produk songket Medan yang dipamerkan. Sejumlah konsulat negara lain pun menyampaikan kekagumannya.

Untuk menaikkan kelas batik Medan, Rita Maharani pun menggandeng para desainer nasional untuk menciptakan produk busana dengan bahan dari batik dan songket Medan. Hasilnya sungguh luar biasa.

Dari tangan para desainer itu, muncul karya-karya busana adiluhung yang memesona. Putri Indonesia 2017 Bunga Jelita Ibrani bahkan mengaku sangat menyukai produk pakaian yang dibuat dari batik Medan dan songket Medan ini.

Batik dan songket Medan memang memiliki daya tarik yang luar biasa. Rita mengakui bahwa tradisi membatik sesungguhnya merupakan hal baru di Bumi Melayu Deli.

Meski demikian, nyatanya para pebatik di Kota Medan mampu menghasilkan produk yang luar biasa memikat. Para pemerhati mode menyebut batik Medan sebagai sebuah karya etnosentris yang bagus.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
  • 3
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya