Connect with us

Rp 1,2 Triliun Dikucurkan Kemenristek Dikti untuk Dana Riset PTN

Menristek Dikti M Nasir(Foto: Yuch/Fakta.News)

Jakarta – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) mengumumkan penetapan pendanaan Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) di Gedung Kemenristek Dikti, di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018). Sejumlah perwakilan universitas negeri dan swasta turut hadir.

Menristek Dikti M Nasir mengatakan pihaknya mengucurkan Rp 1.291.526.673.999 untuk bantuan dana riset ke sejumlah perguruan tinggi negeri. Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah riset Indonesia. “Selama 20 tahun terakhir, riset internasional Indonesia tidak pernah di atas Thailand dan Singapura. Saya harap adanya biaya operasional perguruan tinggi negeri bisa dimanfaatkan untuk riset yang bisa diterapkan di kehidupan masyarakat. Ke depan, kami ingin mendorong perguruan tinggi akan meningkat pada penelitian mandiri,” kata Nasir.

Menurut Nasir dana Rp 1,2 triliun itu nantinya akan membiayai penelitian sebanyak 18.433 judul. Sedangkan total dana untuk pengabdian kepada masyarakat sebesar Rp 1.38.831.000.000 dengan total 2.201 judul penelitian. “Tahun lalu dana bantuan yang kami berikan sebesar Rp 1,030 Triliun untuk 15.124 penelitian. Jadi ada peningkatan sebesar 22 persen,” ujar Nasir.

Nasir mengungkapkan dana tersebut akan membiayai 10 bidang fokus penelitian, yakni pangan dan pertanian (2.708 judul), kesehatan dan obat (2.571), energi terbarukan (1.018), pertahanan dan keamanan (78), teknologi informasi dan teknologi (2.097), kemaritiman (429), kebencanaan (537), transportasi (331), materi maju (994) dan humaniora (7.670).

Lebih lanjut Nasir menuturkan untuk Kelompok PT Mandiri, Kemenristek Dikti membiayai 4.642 judul dengan dana Rp 540.561.995.999, kelompok PT Utama 3.645 judul dengan dana Rp 334.966.785.000, Kelompok PT Madya 3.823 judul dengan dana Rp 218.972.324.000, dan kelompok PT Binaan 6.341 judul dengan dana Rp 197.025.569.000. “Saya berharap ada peningkatan penelitian bagi peneliti. Yang binaan ke madya dan begitu seterusnya. Yang Mandiri saya harap bisa dipertahankan,” ujar Nasir.

Nasir menyebut dari sejumlah perguruan tinggi itu, ada 10 universitas dengan jumlah judul terbanyak yang didanai. “10 perguruan tinggi itu adalah UGM dengan 573 judul, ITB ada 399 judul, IPB dengan 336 judul, UI ada 318 judul, ITS 295 judul, UNHAS 280 judul, USU 265 judul, UNAIR 262 judul, UNPAD 232 judul dan UNDIP 212 judul,” pungkas Nasir.

Yuch

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya