Connect with us

Sastrawan Hamsad Rangkuti Terbaring Sakit Butuh Uluran Tangan

Sastrawan Indonesia Hamsad Rangkuti kini terbaring sakit.(Foto: tribunnews.com)

Depok – Hasyim Rangkuti, atau yang dikenal dengan nama pena Hamsad Rangkuti seorang sastrawan ternama Indonesia, di usia senjanya kini hanya bisa terbaring lemah. Walau masih memiliki kesadaran dan daya ingatannya yang cukup bagus, namun untuk saat ini dirinya tidak mampu bergerak lagi meskipun hanya untuk bangun dari tempat tidurnya.

Hamsad sebagai sastrawan, pada tahun 2014, menerima Penghargaan Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi dari pemerintah Indonesia. Ia dinilai cukup produktif menghasilkan karya sastra, dan beberapa kali menerima penghargaan sastra nasional maupun internasional. Namun kini, kondisi berbalik tidak seperti dahulu, saat ini ia lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat tidur dikarenakan penyakit yang dideranya selama ini.

Pria yang menghabiskan masa kecilnya di Kisaran, Asahan, Sumatera Utara ini, merupakan salah satu seniman yang karya-karyanya banyak diterjemahkan kedalam berbagai bahasa asing. Seperti Sampah Bulan Desember, diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan Sukri Membawa Pisau Belati, diterjemahkan kedalam bahasa Jerman.

Dua cerpen Hamsad, yaitu “Umur Panjang Untuk Tuan Joyokoroyo” dan “Senyum Seorang Jenderal pada 17 Agustus”, juga memenangi lomba  Cerita Anak Terbaik, 75 Tahun Balai Pustaka tahun 2001. Kedua cerpen itu, pernah dimuat dalam Beyond the Horizon, Short Stories from Contemporary Indonesia, yang diterbitkan oleh Monash Asia Institute.

Semenjak tahun 2009, kehidupannya mulai berubah, berawal dari pengambilan tanahnya yang seluas 5 x 12 meter, yang tak jauh dari rumahnya secara sepihak oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Bekas rumah Hamsad itu, oleh Pemkot Depok dibangun Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS), Hamsad Rangkuti pun, sempat melawan, namun kalah dan tidak mendapat uang pengganti. Sejak saat itu dirinya pun mulai sakit-sakitan, dan kondisinya semakin menurun.

Rumah tempat ia menulis dan sebagai sumber inspirasi karya-karyanya, berubah dan tidak hangat seperti sediakala. Bau sampah yang menyengat,  menyebar sampai masuk kedlam rumahnya, belum lagi tumpukan sampah tempat berkumpulnya lalat, tikus dan binatang lainnya semakin memudahkan sumber penyakit menjangkiti lingkungan sekitar rumahnya.

Karena tidak memungkinkan tinggal di rumah yang lama, Hamsad bersama istrinya kini tinggal di rumah petak berukuran 3,5 x 5 meter. Mereka mendirikan rumah sederhana tersebut di kebun yang dimiliki oleh Hamsad.

Hal ini, menyebabkan semakin parahnya penyakit yang dideritanya. Bahkan pada tahun 2012 Hamsad sempat melakukan operasi by pass jantung dan pernah karena tidak bisa buang air kecil perutnya sampai harus dilubangi. Di tengah kondisi tersebut, kini dirinya harus rutin menambah oksigen dua hari sekali dan hanya memakan makanan khusus dengan merk tertentu yang harganya bisa mencapai hampir 3 jutaan untuk satu bulan.

Pihak keluarga pun, kini hanya berharap ada pihak-pihak yang dapat membantu mengulurkan tangannya agar bisa meringankan beban keluarga sastrawan ternama Indonesia ini. Apalagi beliau telah banyak menghasilkan karya-karya besar yang mengharumkan nama Indonesia di bidang sastra dalam kancah Internasional.

Jika sekiranya ada pihak-pihak yang ingin membantu beliau, dapat mengirimkan bantuan ke BNI cabang Margonda, Depok, nomor 0106423653 atas nama Hamsad Rangkuti. Atau jika ingin melihat beliau secara langsung, dapat mengunjungi kediamannya di Swadaya 8 Rt 3 Rw 3 Tanah Baru Depok.

Ping

 

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya