Satelit Telkom 1 Shut Down, Telkom Siapkan Satelit Pengganti
Jakarta – Satelit Telkom 1 yang sejatinya berakhir masa operasinya pada 2018 nanti, mengalami gangguan sejak Jumat (25/8/2017), sekitar pukul 16.51 WIB. Bahkan,, diperkirakan satelit itu tidak dapat dioperasikan kembali. Hal tersebut berdasarkan hasil investigasi terkini, yang dilakukan secara intensif oleh Telkom bersama Lockheed Martin selaku pabrikan Satelit Telkom 1.
Direktur Utama PT Telkom, Alex J Sinaga mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami penyebab rusaknya satelit yang memiliki 63 pelanggan tersebut. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya belum mengetahui persis total kerugian yang harus ditanggung. “Mengenai kerugian-kerugian belum selesai kami hitung karena prioritas kami adalah memberikan dulu layanan.”
Seperti diketahui, Telkom 1 diluncurkan pada 13 Agustus 1999 dan memiliki usia desain 15 tahun. Berdasarkan hasil asessment dengan Lockheed Martin, pada tahun 2014 dan 2016, Telkom 1 dinyatakan dalam kondisi baik, dan dapat beroperasi normal dengan kecukupan bahan bakar hingga beberapa tahun ke depan, sekurang-kurangnya sampai tahun 2019.
Alex menjelaskan, berdasarkan analisis yang mendalam, satelit tidak berfungsi normal, sehingga Lockheed Martin merekomendasikan agar dilakukan proses shut down untuk Satelit Telkom 1. Hal ini dilakukan, untuk menghindari interferensi dengan satelit lain. Sehingga slot Telkom 1 akan kosong selama setahun ke depan.
“Status Telkom 1 kosong? Secara fisik iya. Tolong dibedakan fisik secara administratif, sehingga orbit 108 derajat Bujur Timur secara administratif atas nama Indonesia untuk Telkom Indonesia namanya satelit Telkom 1, administratif sampai hari ini. Fisiknya mungkin sudah nggak ada,” kata Dirut Telkom Alex J Sinaga saat menjelaskan nasib Telkom 1 di Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (29/8/2017).
Karena itu, Alex melanjutkan, administratif itu diurus supaya selama kekosongan fisik itu di-suspend atau tidak boleh digunakan oleh orang lain. Sebab, nanti slot orbit tersebut akan ditempatkan oleh Telkom 4.
Kementerian Kominfo sendiri menyatakan, akan membantu Telkom untuk mengurus surat administratif kepada International Telecommunication Union (ITU). Kominfo akan meminta kekosongan di slot orbit 108 derajat Bujur Timur, tidak diisi oleh pihak lain.
Dengan tidak berfungsinya Satelit Telkom 1, Alex mengatakan, Telkom akan mengawal ketat agar peluncuran Satelit Telkom 4 dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. “Sementara, proses pemulihan layanan Satelit Telkom 1 dilakukan dengan memigrasikan pelanggan ke Satelit Telkom 2, Satelit Telkom 3S, dan satelit lainnya,” tutupnya.
Berdasarkan jadwal semula, satelit Telkom 4 direncanakan baru diluncurkan pada Agustus 2018, di mana itu untuk menggantikan Telkom 1. Jumlah kapasitas Telkom 4 lebih besar dari kapasitas satelit Telkom 1 sebagai upaya memenuhi kebutuhan transponder yang kian meningkat.
Ping
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: