Satgas Dana Desa Terima 10 Ribu Aduan Penyalahgunaan Dana Desa
Jakarta – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Dana Desa Bibit Samad Rianto menyatakan, hingga September 2017 lalu Satgas Dana Desa telah menerima sebanyak 10 ribu laporan mengenai dugaan penyalahgunaan dana desa. Laporan tersebut diterima memlalui beberapa cara, yakni surat serta surel (e-mail). Hal ini pun telah disampaikan kepada Kepala Staf Presiden (KSP) Teten Masduki.
“Itu kami hitung sebagai informasi masuk. Di daerah itu ada penyalahgunaan dana desa. Dimana kami mau antisipasi,” ungkap Bibit di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/11/2017).
Dia mengatakan, dirinya kerap menemukan informan yang takut menjelaskan lebih lanjut dugaan penyalahgunaan dana desa yang mereka ketahui. Namun begitu, Bibit menghimbau agar para informan tak usah takut untuk melaporkan. Pasalnya, para pelapor pasti akan dilindungi.
“Biasanya mereka enggak mau ngomong. Kami akan lindungi pelapor. Kalau di KPK itu lindungi pelapor,” ungkap Bibit.
Tak hanya itu saja, Bibit juga mengaku dirinya menerima data dari KSP terkait persoalan krusial seperti berebut menjadi kepala desa. Menurutnya, hal ini harus segera diselesaikan karena telah meresahkan masyarakat.
Bibit menambahkan, selama ini pemerintah terus mengingatkan aparat agar tidak menyelewengkan dana desa. Pasalnya, penyelewengan dana desa akan diganjar dengan hukuman penjara.
Untuk menghindari penyalahgunaan dana desa tersebut, lanjut Bibit, Satgas telah memberikan pelatihan ke semua desa penerima anggaran. Pelatihan dilakukan dalam bentuk kelompok kecil, sehingga dapat fokus dan diterima dengan baik. Di sisi lain, Bibit juga mengajak warga untuk berperan aktif dalam penyerapan dana desa.
“Mereka dapat melaporkan ke kecamatan atau Badan Permusyawaratan Desa bila menemukan dugaan penyelewengan,” terang Bibit.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pernah menyatakan dana desa akan digunakan untuk kegiatan padat karya atau cash for work. Hal ini guna untuk mengentaskan kemiskinan warga desa. Pelatihan dan pendampingan bagi kuasa anggaran diperlukan untuk menggali dan mengembangkan potensi desa masing-masing, sehingga hasil dari dana desa tersebut lebih optimal.
Nyong Syarief
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: