Sejumlah SMK Jalin Kerjasama dengan Perusahaan Industri dalam Peluncuran Program Vokasi Wilayah Sumatera
Medan – Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri Wilayah Sumatera digelar di PT Sugar Medan Industry, Kawasan Industry Medan, Sumatera Utara pada Senin (2/10/2017). Acara yang diprakasai Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ini, dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Acara peluncuran tersebut, juga akan diiringi penandatanganan perjanjian kerja sama antara beberapa perusahaan industri dengan sejumlah SMK di wilayah Sumatera bagian utara. Sebanyak 488 penandatanganan perjanjian kerjasama akan dilakukan pada pada acara tersebut, dimana satu SMK dapat dibina oleh beberapa perusahaan industri, sesuai dengan program keahlian di SMK yang terkait dengan sektor industri.
“Dalam peluncuran program pendidikan vokasi industri hari ini, akan dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara 107 perusahaan industri dengan 226 SMK di wilayah Sumatera bagian utara,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Medan, Senin.
Adapun pihak-pihak yang terlibat kerja sama di beberapa wilayah tersebut yakni Aceh dengan 3 perusahaan dan 9 SMK, Sumatera Utara dengan 54 perusahaan dan 117 SMK, Sumatera Barat dengan 7 perusahaan dan 20 SMK, Riau dengan 5 perusahaan dan 38 SMK, serta Kepulauan Riau dengan 37 perusahaan dan 41 SMK.
Menurut Airlangga, salah satu kendala yang dihadapi dalam program pendidikan vokasi industri di wilayah Sumatera adalah terbatasnya jumlah industri besar dan sedang pada beberapa provinsi, di antaranya Aceh dan Sumatera Barat.
“Sehingga, jumlah SMK yang dibina industri pada provinsi tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah SMK di provinsi itu,” papar Airlangga.
Rencananya setelah peluncuran Program Vokasi Industri wilayah Sumatera bagian Utara, nantinya akan diteruskan secara bertahap untuk Provinsi DKI Jakarta dan Banten, serta Sumatera Selatan yang meliputi Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung.
Airlangga menjelaskan, Kemenperin menargetkan sebanyak 1.775 SMK yang akan dibina dan dikerjasamakan dengan perusahaan industri sampai tahun 2019 nanti. Diperkirakan sebanyak 845.000 orang lulus dengan tersertifikasi.
“Setelah peluncuran pada hari ini, telah tercapai sebanyak 1.240 SMK dengan 412 perusahaan industri,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut Airlangga mengatakan, kedepannya dalam setiap peluncuran program ini akan selalu dilakukan pemberian bantuan peralatan praktek kepada SMK oleh beberapa perusahaan industri. Langkah ini merupakan bentuk dukungan perusahaan industri terhadap program pembinaan dan pengembangan SMK yang terhubung dan sesuai atau link and match dengan industri.
Pada kesempatan yang sama, Airlangga juga melakukan penyematan tanda peserta diklat peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga operator boiler industri kelapa sawit sebanyak 62 orang.
Pelaksanaan program vokasi industri didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan. Program Pendidikan Vokasi Industri ini bertujuan menghasilkan tenaga kerja terampil dan meningkatkan kinerja sektor industri dalam negeri.
Dalam Inpres ini, Kemenperin mendapat tugas antara lain untuk meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha, memberikan akses yang lebih luas bagi siswa SMK dalam melakukan praktik kerja lapangan, dan program pemagangan industri bagi guru.
Ping
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: