Seknas Jokowi Dorong Penyelesaian Konflik Lahan Curahnongko
Jakarta – Masyarakat Desa Curahnongko yang terdaftar berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Tempurejo (Jember) kembali menuntut hak lahan yang telah lama diperjuangkan. Mereka menduduki lahan konflik sejak hari ini, Senin tanggal 28 Agustus 2017. Dalam pernyataan sikap rakyat Curahnongko, mereka membeberkann kronologi perjuangan nenek moyang mereka atas lahan yang kini berpolemik dengan PTPN XII.
Dalam keterangan mereka, bahwa asal muasal lahan itu adalah lahan babatan yakni sebuah hutan tak bertuan yang di buka menjadi lahan garapan salah satu dari perkebunan Kolonial yang berafiliasi dengan VOC. Secara keturunan para pekerja yang menggarap lahan adalah eksodus orang dari Pulau Madura.
Dalam proses nasionalisasi pasca 17 Agustus 1945, wilayah itu dilabel “Hak Erfpacht” atau tanah hak Barat (Kolonial). Hak itulah yang menguatkan Republik Indonesia sebagai dasar nasionalisasi dengan payung hukum undang undang No 86/1958 dan P.P 19/1959 dan menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh Negara Republik Indonesia.
Sejak Indonesia merdeka 1945 hingga hari ini kepemimpinan Presiden Jokowi, perjuangan rakyat Curahnongko mengalami pasang surut perjuangannya. Hingga detik ini perjuangan rakyat Curahnongko justru berhadap-hadapan dengan PTPN XII yang telah kehilangan haknya (HGU) sejak lama.
Dengan polemik agraria seperti ini, Sekjen Seknas JOKOWI, Osmar Tanjung berpendapat pemerintah harus segera mengambil solusi terbaik untuk penyelesaian polemik ini. Osmar menilai bahwa unsur pemerintah harus pro-aktif dalam penyelesaian Konflik Agraria. Karena secara tegas dan lugas Presiden mendorong redistribusi lahan 9 juta ha sebagaimana Program Nawacita.
Tim reformasi agraria harus mulai pro-aktif dalam upaya penyelesaian masalah Curahnongko ini. Setidaknya ada tiga tahap yang harus dilakukan. Menelusuri sejarah serta asal muasal lahan dan penduduk, mendudukan klausul hukum kepemilikan lahan dan upaya politik penyelesaian konflik. Selain itu, PTPN XII sebagai BUMN RUGI harus mencatat bahwa salah tujuan adanya BUMN adalah mensejahterakan rakyat dimana BUMN itu berada. Jelas kehadiran BUMN bukan untuk menyengsarakan rakyat, papar Osmar.
Lebih lanjut dirinya meminta kepada Tim Reformasi Agraria untuk mengedepankan upaya politik penyelesaian. Karena bicara advokasi lahan, selama ini Seknas JOKOWI bersama rakyat Curahnongko sudah berproses secara litigasi maupun non-litigasi.
Disadari Osmar Tanjung bahwa penyelesaian polemik agraria tidak lah mudah. Namun rakyat membutuhkan semacam kepastian proses hukum. Kita Seknas Jokowi akan secara maksimal mendampingi perjuangan rakyat Curahnongko karena itu adalah mandat Presiden dan mereka adalah rakyat kita yang perlu diberikan hak-nya” tutup Sekjen Seknas Jokowi.
Ping(sumber: Seknas JOKOWI)
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: