Connect with us

Sel Sperma Pria di Negara Maju Berkurang 50% Lebih

Mengapa tingkat kelahiran di negara-negara maju sangat rendah? Selama dua dekade banyak penelitian sudah dilakukan untuk menjawab pertanyaan ini. Persoalan utamanya adalah keengganan pasangan memiliki anak.

Studi baru-baru ini membuka fakta lain soal menurun drastisnya tingkat kesuburan pria di negara-negara maju seperti di Amerika Serikat, eropa, Australia, dan Selandia Baru.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa jumlah sel sperma pria di barisan negara maju berkurang lebih dari 50 persen dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Bahkan, level penurunan jumlah sperma sejak awal 1990-an itu kini tidak melambat bahkan membawa potensi penurunan kesehatan.

Faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab menurunnya jumlah dan kualitas sperma tersebut antara lain akibat paparan bahan kimia atau pestisida tertentu, kebiasaan merokok, stress, serta obesitas. “Sungguh memprihatinkan dan harus segera diselidiki penyebabnya,” kata Hagai Levine, yang memimpin Balai Pengobatan Masyarakat di Universitas Ibrani-Hadassah Braun School di Yerusalem.

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan skrining pada temuan 185 studi jumlah sperma pria di Amerika Serikat, Brasil, Denmark, Israel dan Spanyol dari tahun 1973 sampai 2011 dan kemudian melakukan analisa meta-regresi, mengukur konsentrasi sperma dalam ejakulasi pria lalu mengalikan konsentrasi semen dengan volume.

“Kehidupan modern yang tidak sehat juga mengakibatkan ukuran kualitas dan jumlah sperma pria yang tidak baik, seperti ‘kenari yang hidup di tambang barubara’ dan ini memberi risiko kesehatan yang lebih besar,” ujar para peneliti.

“Kita masih belum tahu apa itu gaya hidup, diet atau eksposur kimiawi yang mungkin menyebabkan penurunan ini, upaya penelitian untuk mengidentifikasi perlu digandakan,” kata Richard Sharpe dari Universitas Edinburgh. “Pertanyaan yang belum terjawab adalah apakah dampak yang menyebabkan penurunan jumlah sperma ini akan terlihat pada generasi anak-anak yang akan datang melalui epigenetik (modifikasi gen) atau mekanisme lain yang beroperasi pada sperma,” kata Richard Sharpe.

Hasil riset yang dipublikasikan dalam jurnal Human Reproduction Update tersebut menunjukkan penurunan konsentrasi sperma 52,4 persen dan penurunan 59,3 persen jumlah sperma di antara pria Amerika Utara, Eropa, Australia dan Selandia Baru.

Sedangkan di wilayah di Amerika Selatan, Asia dan Afrika tidak ada penurunan yang signifikan yang terlihat . Namun, penelitian tersebut mencatat bahwa jauh lebih sedikit penelitian yang dilakukan di wilayah ini.

Daniel Brison, seorang spesialis biologi embriologi dan stem cell dari Universitas Manchester di Inggris mengatakan bahwa temuan tersebut memiliki implikasi besar bukan hanya untuk kesuburan tapi juga untuk kesehatan pria dan kesehatan masyarakat yang lebih luas.

K.Rinaldi

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya