Selamat! Paduan Suara Mahasiswa ITS Boyong 3 Trofi di Inggris
JAKARTA – Prestasi mahasiswa Indonesia di kancah internasional tak perlu lagi diragukan. Seperti yang dilakukan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah international.
Paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITS berhasil memboyong tiga trofi dalam perayaan 70th Anniversary Llangollen International Musical Eisteddfod 2017, United Kingdom.
Tiga trofi yang berhasil dibawa pulang yaitu runner up kategori Youth Choir, runner up kategori Adult Folk Choir, serta juara tiga kategori Mixed Choir.
“Untuk kategori Adult Folk Choir, lagu tradisional Madura yang kami bawakan hanya kalah 0,3 poin dengan juara pertama,” ujar Pembina PSM ITS, Dr Ing Ir Bambang Soemardiono seperti dilansir dari laman Unair, Rabu (26/7/2017).
Bambang mengatakan pencapaian ini cukup baik dibanding beberapa pengalaman sebelumnya. “PSM baru pertama kali mengikuti kontes di Llangollen, dan langsung mendapat juara,” tutur dosen Departemen Arsitektur itu.
Prestasi yang berhasil diraih oleh PSM ITS tak luput dari hasil kerja keras anggota. “Kami selalu berlatih keras, sebelum maupun setelah berangkat ke Inggris. Sebelum berangkat, latihannya Senin hingga Minggu, setiap latihan berdurasi dua jam,” paparnya.
Tak hanya kerja keras, para anggota paduan suara juga dilatih untuk berpikir positif. Hal ini menurut Bambang sangat membantu mereka dalam mengubah kendala menjadi motivasi.
Selama mengikuti perlombaan, anggota PSM ITS mengalami sejumlah kendala seperti lokasi penginapan yang jauh yakni 1,5 jam dari lokasi kontes, dukungan dana yang terbatas, serta waktu keberangkatan yang mepet. Namun hal itu dapat diatasi dengan baik.
“Kondisi yang sepi membuat latihan kami jadi lebih fokus. Ditambah lagi dengan suasana yang sejuk dan pemandangan yang asri,” tutur Bambang.
Sementara terkait kendala finansial, Ketua PSM ITS, Gusti Putra Pradana mengatakan hal itu bisa diatasi berkat kerjasama dalam menghimpun sponsor.
Kedatangan tim yang mepet dan bertepatan dengan bom di Menchester juga jadi cerita tersendiri.
“Sudah mepet, bertepatan pula dengan insiden bom di Manchester. Tapi setelah menenangkan diri akhirnya kami berangkat juga,” kenang Herisha Arviani, salah satu anggota PSM ITS.
Ping.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: