Serangan Baru dari Balaikota
Kini ada isu baru untuk menyerang Jokowi. Isu baru itu adalah “Reklamasi Teluk Jakarta”. Isu baru ini dikelola dengan lebih baik dan jelas targetnya. Dirigen dari isu Reklamasi Teluk Jakarta ini adalah Sudirman Said, mantan menteri ESDM di Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK.
Pada Pilgub DKI yang baru lalu, Sudirman Said (SS) merupakan pendukung berat Anis-Sandi yg duduk sebagai Tim Singkronisasi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Anis-Sandi kini sudah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI yang berkantor di balaikota. Dengan posisi sebagai Ketua Tim Singkronisasi, SS merasa boleh bicara soal Reklamasi Teluk Jakarta seolah-olah atas nama “balaikota”.
SS sepertinya ingin isu Reklamasi Teluk Jakarta menjadi amunisi baru untuk menyerang Jokowi di tengah desakan kelompok masyarakat kepada KPK dan Polri agar kasus Reklamasi Teluk Jakarta diproses secara hukum. Dikutip dari Kompas.com (2/11/17), dengan enteng SS mengatakan: “melalui sejumlah pergub yang diterbitkan Jokowi saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, proyek reklamasi Teluk Jakarta bisa berjalan”. Statemen ini sangat jelas arahnya, SS ingin menunjuk bahwa persoalan rumetnya Reklamasi Teluk Jakarta adalah tanggung jawab Jokowi pada saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Gayung bersambut, statemen SS ini mulai diviralkan bahkan sudah diarahkan oleh kelompok masyarakat tertentu untuk dijadikan alasan pemakzulan Jokowi sebagai Presiden.
Jokowi sendiri telah membantah dengan tegas tudingan SS itu. Jokowi pernah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 146 Tahun 2014 sebagai aturan perizinan reklamasi. Menurutnya, Pergub 146 yang diteken saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta itu hanyalah *petunjuk teknis* Pemprov DKI Jakarta dalam memberikan izin reklamasi. *Bukan memberi izin* untuk reklamasi teluk jakarta.
Mainan isu Reklamasi Teluk Jakarta lebih intelek dibanding isu-isu lain yg diarahkan kepada Jokowi selama ini. Jika isu-isu sebelumnya dirijennya banyak sembunyi dibalik medsos. Kini isu reklamasi dirijennya jelas yakni mantan menteri. Tempat menyerangnya pun lebih dekat dengan Istana Negara. Tapi menurut saya, isu Reklamasi Teluk Jakarta ini dianggap tidak penting oleh Jokowi. Ada pekerjaaan yang lebih penting bagi Jokowi yakni mendapatkan kepercayaan penuh dari rakyat untuk terus membangun Indonesia yang lebih adil, merata dan sejahtera.
Terus bekerja Pak Jokowi dan JK buat Rakyat Indonesia yang lebih baik
Salam,
DEDY MAWARDI
Ketua Bidang Hukum
DPN Seknas Jokowi
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: