Connect with us

Setya Novanto Diizinkan Cek Kesehatan dan Dibesuk

Setya Novanto ketika masuk ruang sidang Pengadilan Tipikor(foto : merdeka.com)

Jakarta – Di akhir tahun 2017, tampaknya Setya Novanto terdakwa kasus korupsi e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), mendapat sedikit keleluasaan. Permintaan Setya Novanto untuk mengecek kesehatan dikabulkan majelis hakim. Selain itu, hakim mengabulkan permintaan Novanto terkait izin besuk.

“Permohonan saudara cek kesehatan hari Jumat (29/12) dan izin besuk dikabulkan majelis hakim,” kata hakim ketua Yanto dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2017).

Atas penetapan hakim itu, jaksa pada KPK tak mempermasalahkannya. Selain itu, pengacara Novanto, Firman Wijaya, memohon agar hal itu menjadi pertimbangan hakim selanjutnya.

“Semoga ini menjadi pertimbangan izin kesehatan beliau selanjutnya,” ucap Firman.

Hakim kemudian menutup sidang. Sidang akan dilanjutkan pada Kamis, 4 Januari 2018, dengan agenda pembacaan putusan sela.

Sempat Membatasi Pembesuk

Sementara itu, Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan, untuk izin besuk memang menjadi kewenangan hakim saat ini. “Penetapan hakim tentu harus kita hormati. Hal ini tergantung pihak yang berwenang melakukan penahanan,” ucap Febri.

Sebelumnya KPK memang sempat membatasi pembesuk Novanto dari keluarga dan pengacara saja. Ini dilakukan untuk kepentingan penyidikan dalam kasus e-KTP. Namun, ketika Novanto sudah berstatus terdakwa, hakimlah yang berhak berwenang memutuskan.

Sedangkan cek kesehatan, rencananya akan dilaksanakan Jumat (29/12) di RSPAD. KPK segera merumuskan teknis pemeriksaan Novanto. “Untuk cek kesehatan pun demikian. Nanti kami pastikan lagi teknisnya,” kata Febri.

Beberapa waktu lalu, saat Novanto mengalami kecelakaan di tengah perburuan KPK pada 16 November, dia dirawat di RS Medika Permata Hijau. KPK kemudian membantarkan penahanan Novanto dan merujuknya ke RSCM sehari kemudian.

Sejak ditahan di rutan KPK pun, Novanto sempat menjalani pengecekan pasca-rawat inap di RSCM pada 28 November. Sebenarnya KPK juga membuka kemungkinan pemeriksaan di rumah sakit pemerintah tersebut setelah majelis hakim mengabulkan cek kesehatan Novanto.

“Kalau mengacu pada rekam medis pemeriksaan awal, maka dapat cek ke RSCM. Apalagi sebelumnya cek kesehatan setelah terjadi rawat inap juga sudah dilakukan satu kali,” ujar Febri lagi.

Hanya saja pihak Novanto meminta, agar pemeriksaan dilaksanakan di RSPAD. Alasannya, karena di rumah sakit itulah tersimpan rekam medis Novanto terkait penyakit diabetes dan jantung.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya