Spanyol vs Rusia: Ajang Pembuktian Hierro dan Tuan Rumah Rusia
Luzhniki – Jika tak ingin menyusul Portugal dan Argentina, Spanyol wajib menang di pertandingan 16 besar malam nanti (1/7). Tak tanggung, pasukan Fernando Hierro harus melawan tuan Rumah Rusia. Spanyol vs Rusia menjadi laga pembuktian Hierro dan tuan rumah.
Perjalanan Spanyol ke Rusia sebenarnya mulus, bila kita melihatnya dimulai dari babak kualifikasi. Tim Matador menang 9 dari 10 laga dan tak terkalahkan sama sekali. Ia mengirim Italia ke babak play-off yang akhirnya menggugurkan Gli Azzuri, julukan Italia.
Namun, badai di internal tim menyeruak di dua hari sebelum partai pertama Spanyol melawan Portugal. Sang pelatih kepala Julen Lopetegui didepak oleh federasi sepak bola Spanyol. Alasannya, ia menerima pinangan Real Madrid tanpa berkonsultasi dengan federasi, padahal Lopetegui belum lama memperpanjang durasi kontrak dengan federasi.
Baca Juga: Banjir Gol Warnai Kepulangan Argentina Usai Kalah dari Perancis
Kabar ini pun menggegerkan tim. Federasi lalu menunjuk direktur teknik sekaligus legenda Real Madrid dan Spanyol, Fernando Hierro, untuk menggantikan Lopetegui.
Penunjukkan Hierro bukan tanpa alasan. Hierro dianggap federasi sebagai orang yang cocok memandu Sergio Ramos dkk. lantaran karisma sebagai legenda. Karisma inilah yang diharapkan dapat memadukan dan meningkatkan moral tim selepas pemecatan Lopetegui.
Pelan tapi pasti, tim Spanyol arahan Hierro ini bisa bangkit. Meski demikian, penampilan Ramos dkk. tak bisa disebut apik. Ini lantaran, Hierro baru saja menukangi di dua hari sebelum Piala Dunia.
Ia berhasil bermain imbang 3-3 lawan Portugal, mengalahkan 1-0 Iran, dan imbang 2-2 lawan Maroko. Di partai terakhir, bahkan Spanyol butuh keajaiban untuk lolos. Gol Iago Aspas di menit 90+1 adalah keberuntungan yang ditunggu itu.
Sebagai tim, catatan ini tak bagus. Namun, sebagai tim yang goyah sebelum Piala Dunia dimulai, bisa dikatakan lumayan mengesankan.
Pertandingan lawan Rusia nanti bisa menjadi batu terjal bagi Hierro. Ia harus bisa membuat anak asuhannya percaya pada kemampuan racikan dan taktik miliknya. Selain itu, ia harus bisa memadu bintang-bintangnya untuk memaksimalkan penguasaan bola dan mengonversikan menjadi gol. Mengingat, Spanyol selalu gagal membongkar pertahanan lawan bila tim lawan memakai pola parkir bus.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: