Connect with us

Stephen Hawking Luncurkan Proyek Starshot untuk Menjajah Bumi Baru Proxima B

Stephen Hawking tentu sudah tidak asing lagiBagi para ilmuwan dunia terutama di bidang kosmologi dan fisika. Film biografi Stephen Hawking bercerita tentang fisikawan kelahiran Inggris pada 1942 berjudul “Theory of Everything”.

Stephen Hawking, Direktur Riset di Pusat Ilmu Pengetahuan Teoretis di Universitas Cambridge prihatin terhadap perubahan iklim, polusi, dan pandemik mematikan yang membuat kehidupan di Bumi nampak semakin genting, mendorong keyakinanannya bahwa manusia akan menjajah planet lain dalam 100 tahun ke depan. Hawking akan berdebat dalam sebuah film dokumenter baru tentang proses permulaan penjelajahan ke planet lain untuk memastikan kelangsungan hidup spesies manusia, jika Bumi yang kita tempati tidak bisa dihuni lagi.

“Saya tidak ragu lagi, pada akhirnya kita akan menemukan cara untuk melintasi jarak di luar angkasa hanya dalam beberapa tahun”, katanya dalam program BBC, The Search for New Earth, yang mengudara malam ini, seperti dilansir Yahoo, Senin (11/9). “Salah satu kekuatan besar kita adalah merangkul gagasan baru dan mengembangkannya menjadi teknologi terdepan. Kecerdikan akan membawa kita ke Proxima B. Dalam 100 tahun ke depan, kita akan memulai petualangan terbesar kita,” lanjutnya.

Pada tahun lalu, Ilmuwan telah mengindentifikasi keberadaan Proxima B sebagai exoplanet terdekat dari Bumi yang pernah ditemukan. Jaraknya `hanya` empat tahun cahaya dan sering diperdebatkan sebagai tujuan yang memungkinkan sebagai perjalanan antar bintang masa depan. Selain itu, exoplanet tersebut terletak pada zona ‘Goldilocks’ atau layak huni yang disebut orbit, di mana kandungan air di permukaan dinilai cukup untuk memberi tekanan pada atmosfir. Artinya, planet ini bisa dihuni manusia, walaupun saat ini para periset hanya sedikiit tahu tentang planet harapan itu.

light-year-space

Perbandingan waktu tempuh kecepatan cahaya dari bumi ke Proxima B

Untuk mencapai Proxima B dapat menggunakan pesawat antariksa yang didukung oleh roket konvensional, namun karena jarak tempuh yang memakan waktu sekitar 120.000 tahun dengan kecepatan teknologi saat ini, membuat ilmuwan terus meengembangkan teknologi agar dapat mempercepat proses ini secara signifikan. Oleh karena itu, terciptalah sebuah misi yang dirancang untuk membuktikan kelayakan perjalanan antar bintang yaitu Proyek Breakthrough Starshot, yang didukung oleh Hawking, pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan miliarder Rusia, Yuri Milner.

Rencana Starshot adalah meluncurkan ribuan `nanocraft` – lengkap dengan layar ringan, terbentang, cahaya – ke orbit melalui `kapal induk`. Pesawat ruang angkasa mungil ini – berukuran beberapa sentimeter dan beratnya hanya beberapa gram – akan didorong oleh array laser berbasis Bumi yang kuat yang fokus pada layar kapal, dapat mempercepat kecepatan hingga 20% kecepatan cahaya. Terbang dengan kecepatan ini, wahana akan mencapai Proxima B hanya dalam 20 tahun.

nanonave

Starshot

Meski pesawat ruang angkasa Starshot tidak bisa digunakan untuk mengangkut penumpang manusia, teknologi di balik proyek ini cukup kuat. Jika berhasil, misi tersebut dapat membuka jalan bagi perkembangan pesawat luar angkasa masa depan yang bisa membawa manusia terbang mendekati kecepatan cahaya. “Kami harus memiliki persiapan di tempat dalam 100 tahun. Menjajah Proxima B akan menantang spesies lain dengan tantangan yang tak pernah terjadi sebelumnya”, ujar Hawking.

“Kita bisa dan harus, menggunakan rasa ingin tahu dan kecerdasan kita untuk mencapai bintang-bintang,” tandas Hawking.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

TEKNOLOGI

Apple Bakal Hadirkan Mode Siri Secara Offline?

Oleh

Fakta News
offline
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Apple dikabarkan telah melakukan pengajuan paten baru bertajuk “Offline Personal Assistant” dengan mempertimbangkan penambahan mode offline untuk Siri. Informasi dipublikasikan langsung oleh United States Patent and Trademark Office (USPTO).

Seperti yang telah diketahui, Asisten Virutal Siri hanya bisa bekerja jika pengguna terhubung dengan internet. Dengan adanya Siri mode offline, Siri dapat memproses beberapa perintah disaat pengguna tidak terhubung dengan internet.

Paten ini menjelaskan secara detail rencana pengembangan teknologi tersebut. Salah satu poinnya adalah penggunaan Siri saat offline dengan module atau sistem terintegrasi untuk menjadi asisten personal yang tidak terhubung ke internet.

Module tersebut akan berisi beragam elemen meliputi speech synthesis, pemrosesan dialog, konversi phonetic alphabet berdasarkan kosa kata standar dan yang dibuat oleh pengguna, serta pemrosesan Natural Language dalam bentuk module.

Jumlah kata yang dikenal dan masuk dalam struktur antrian ini akan menentukan kemampuan Siri untuk dapat digunakan saat tidak terhubung ke internet.

Menurut data USPTO, paten ini didaftarkan pada bulan September 2017 lalu. Sejumlah gambar dari dokumen paten ini dapat ditemukan di bagian atas.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

TEKNOLOGI

Sudah Ditunggu, Google Glass Bakal Rilis pada 2019?

Oleh

Fakta News
google glass
Google Glass.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Google dikabarkan tengah mengembangkan Google Glass generasi kedua atau model perangkat wearable karya Google ini yang ketiga. Perangkat tersebut diperkirakan akan diluncurkan di pasar pada tahun 2019 mendatang.

Model kaca mata pintar terbaru dari Google ini dikabarkan bakal lebih keren dibandingkan sebelumnya. Perangkat ini ditambahi dengan fitur baru yang diberi nama enterprise edition.

Sesuai namanya, kacamata Google Glass Enterprise Edition menyasar dirilis khusus untuk pekerja industri manufaktur. Fitur augmented reality (AR) yang tersemat pada kacamata pintar tersebuut menamilkan animasi berisi intruksi manual dan panduan perakitan.

Strategi ini dianggap berhasil, sehingga Google kembali menghadirkan Glass Enterprise Edition generasi kedua. Informasinya terendus dari situs sertifikasi FCC, dengan nomor model A4R-GG2.

Sekilas, desainnya masih identik dengan generasi pertama. Letak tombolnya masih sama, dengan mekanisme engsel yang membuat perangkat bisa dilipat. Ada tombol daya di bagai belakang, lengkap dengan logo “Glass”.

Dilansir dari Kompas Tekno, menurut sumber dalam, peningkatan akan lebih terasa pada pengalaman penggunaan dan spesifikasi. Prosesor kacamata pintar ini bakal lebih mumpuni, begitu pula ketahanan baterai.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Sinergi Litbang Harus Hasilkan Outcome

Oleh

Fakta News
Ilustrasi Outcome Litbang Harus Dirasakan Industri dan Masyarakat

Jakarta – Kemristekdikti mendorong sinergi lembaga penelitian dan pengembangan (litbang), dapat berujung pada outcome. Dalam hal ini, sinergi bisa memaksimalkan pemanfaatan hasil penelitian oleh pihak industri dan masyarakat.

Hal ini disampaikan Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Pendidikan Tinggi Kemristekdikti, Kemal Prihatman. Menurutnya, sinergi yang selama ini terjalin belum mencapai tujuan sepenuhnya.

“Sinergi ke depan mengarah kepada ‘outcome’ (hasil akhir),” katanya, di Yogyakarta, Jumat (16/11).

Kemal sendiri ke Yogyakarta dalam rangka sinergitas penguatan kelembagaan Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUI). Di sana ia mengatakan selama ini sinergi yang cenderung terjadi adalah sinergi proses.

Baca Juga:

Dari situ, hanya berlanjut kepada sinergi output. Sedangkan pada tahap selanjutnya, sinergi harus ke arah menghasilkan outcome.

Dia menuturkan output (keluaran) suatu lembaga litbang antara lain berupa publikasi riset, jumlah kegiatan riset, dan jumlah hasil riset yang sudah dipatenkan.

Berbeda dengan outcome, menurutnya hal ini berkaitan dengan manfaat yang dirasakan pihak ketiga yakni industri dan masyarakat.

“Outcome itu terkait kemanfaatan kepada stakeholder (pemangku kepentingan), pihak ketiga, ada tidak masyarakat dan industri yang memanfaatkan,” ujarnya.

Masih katanya, harus ada sinergi dengan pihak industri dan masyarakat sehingga tidak hanya sinergi proses yang terjadi antar lembaga litbang. Sudah harus lebih pada ke hilirisasi dan komersialiasi produk.

“Saya melihat sinergi baru proses dengan proses saya ke depan ingin sinergi ke output lalu outcome,” ujarnya.

Baca Selengkapnya