Connect with us

Survei Indo Barometer: Jelang Pilpres 2019, Jokowi Unggul Telak Atas Prabowo di Jatim

Jakarta – Indo Barometer merilis hasi survei yang dilakukan pada 18-29 September 2017 di 38 kabupaten/kota di Jatim dengan jumlah sampel 1.200 responden yang sudah memiliki hak pilih (17 tahun atau sudah menikah). Dengan metode yang dipakai multistage random sampling dengan margin of error -/+ 2,83% dan selang kepercayaan 95 persen.

Survei yang dilakukan untuk mengetahui peta politik di Jatim menjelang Pilpres 2019. Ternyata hasilnya menunjukkan bahwa elektabilitas Joko Widodo unggul jauh dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Adapun survei ini dilakukan atas permintaan DPD PDIP Jatim.

Dalam survei untuk pilpres tersebut, Indo Barometer memberikan pertanyaan terbuka atau spontan kepada responden untuk lima nama dengan dukungan tertinggi. Hasilnya, nama Jokowi meraih tingkat elektabilitas tertinggi jauh diantara calon lainnya yakni dengan torehan 58,8% suara responden. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang selama ini dianggap rival terberat hanya meraih angka 23,6% responden saja. Sementara nama KetumPartai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga muncul dengan raihan 2,4% responden.

“Sedangkan nama lainnya adalah Agus Harimurti Yudhoyono meraih 0,8% suara responden. Nama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri meraih 0,6% suara responden dan sisanya tidak tahu/tidak jawab,” ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer Ahmad Qodari dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/10/2017).

Sementara itu Qodari juga menjelaskan jika pilpres dilaksanakan pada hari ini, dengan melakukan pertanyaan terbuka/spontan pada survei, terdapat lima nama dengan dukungan tertinggi. Yang pertama dengan raihan tertinggi adalaha Joko Widodo dengan angka 58,8% responden. Selanjutnya Prabowo Subianto meraih 23,6% responden disusul Susilo Bambang Yudhoyono dengan 2,4%. Sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono meraih 0,8%, lalu Megawati Soekarnoputri (0,6%).

Untuk pertanyaan yang diajukan kepada responden mengenai calon presiden pada 2019 nanti, elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi kembali unggul telak atas calon lainnya. Dimana Jokowi berhasil meraup suara responden dengan angka tertinggi 60,1%. Sedangkan Prabowo Subianto harus puas dengan raihan 26,4% responden saja. Sementara SBY meraih 2,4% disusul Agus Harimurti dengan 1,2% responden. Lalu nama Wali Kota Surabaya Risma Triharini hanya meraih 0,8% suara responden saja.

Indo Barometer juga melakukan skema head to head dalam melakukan surveinya, ketika Jokowi dihadapkan dengan Prabowo, perolehan angka Jokowi jauh mengungguli suara dari Prabowo. Dengan raihan 63,6% responden Jokowi unggul diatas Prabowo yang hanya meraih angka 28,75 responden saja. Sementara sisianya menjawab rahasia atau belum memutuskan.

 

Ping.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya