Connect with us

Survei Ipol Indonesia: Persaingan Ketat Herman Deru, Dody Reza dan Ishak Mekki

Palembang – Gelaran pemilihan gubernur Sumatera Selatan nampaknya akan menjadi medan pertarungan yang sengit antar para kandidat calon, hasil ini ditunjukkan dari beberapa survei yang dilakukan oleh lembaga survei mengenai tingkat elektabilitas para calon gubernur yang akan bersaing nantinya.

Salah satu survei dilakukan oleh Lembaga survei Ipol Indonesia menunjukkan para kandidat saat ini seperti Dodi Alex Reza, Ishak Mekki maupun calon kuat Herman Deru masih saling bersaing dalam perolehan suara dari survei tersebut. Dimana elektabilitas Dodi dan Ishak terus mengalami peningkatan menguntit elektabilitas Herman Deru.

Pada survei yang dilakukan Ipol Indonesia pada 10-20 Oktober 2017 dengan sampel 800 responden di 17 kabupaten/kota Sumatra Selatan, sebanyak 32,5% responden mengetahui para kandidat yang akan bertarung melalui foto atau baliho saja. Dimana dari hasil tersebut responden menyebut nama Herman Deru dan Ishak Mekk yang masih mendominasi.

Menurut CEO Ipol Indonesia Petrus Heryanto saat rilis survei dan membedah peta kekuatan Pilgub Sumsel di Palembang, Minggu (29/10/2017) mengatakan, nama Herman Deru dan Ishak Mekki masih mendominasi untuk dikenal publik. Sedangkan nama Dodi Reza dan Aswari Rivai juga disebut publik dalam Pilgub Sumsel velakangan ini. “Nama ini dikenal masyarakat karena masih menjabat sebagai kepala daerah dan meskipun baru muncul, tapi elektabilitas terus naik mengejar Herman Deru,” Ujar Petrus.

Petrus juga mengatakan kedua kandidat Herman Deru dan Ishak Mekki tinggi dalam hasil survei dan menjadi keinginan masyarakat karena lebih sering turun langsung ke masyarakat yang memiliki hak pilih. “Survei dilakukan seimbang antara jumlah pemilih laki-laki dan perempuan, Herman Deru dinilai masih mengungguli elektabilitas dan popularitas dari calon-calon kandidat lain,” ujar Petrus lagi.

Dalam rilis survei Ipol Indonesia, Herman Deru masih unggul dengan raihan 15% responden, sementara nama Dodi Reza Alex menguntit dengan angka 13,37% responden. Nama Ishak Mekki berada di posisi selanjutnya dengan angka 11,09%.

Sedangkan Aswari Rivai meraih 7,65% responden, menyusul nama Syahrial Oesman dengan 4,45% dan Giri Kiemas meraih 3,237%. Sementara potensi publik yang belum menentukan pilihan masih sangat tinggi 14,13 persen, tidak memilih 7,33 persen dan masih merahasiakan pilihan 2,31 persen.

Menurut Petrus, publik tidak hanya menginginkan popularitas dan elektabilitas, tapi publik juga sosok yang merakyat, memiliki program bagus dan dan bebas korupsi. Kedekatan calon kandidat dengan masyarakat turut menjadi faktor utama pilihan. Hasil survei terbaru, saat ini pemilih yang kita sebut generasi milenial ternyata lebih cerdas dalam menentukan pilihan. “Generasi milenial akan melakukan risert di internet dan meminta pendapat teman sekitar tentang latar belakang calon sebelum menentukan pilihan,” ucapnya.

“Ini artinya jika ada calon kandidat nantinya yang melakukan praktik politik uang, maka 71,68 persen akan menerima pemberian kandidat, namun akan memilih tetap sesuai hati nurani. Sedangkan 20,96 persen menolak mentah-mentah adanya politik uang,” pungkas Petrus.

 

Ping.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya