Connect with us

Survei SMRC: Puas Kinerja Jokowi, Masyarakat akan Pilih Kembali di Pilpres 2019

Hasil Survei SMRC menunjukkan masyarakat puas dengan kinerja Jokowi dan akan memilih kembali pada Pilpres 2019(Foto: Biro Pers Setpres)

Jakarta – Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbarunya yang dilakukan pada Desember 2017 lalu. Survei SMRC dilakukan dengan wawancara lapangan pada 7-13 Desember 2017. Jumlah responden sebanyak 1.059 orang di 34 provinsi dengan margin of error sebesar 3,1 persen.

Direktur Utama SMRC Djayadi Hanan memaparkan tingkat kepuasan masyarakat kepada kinerja Presiden Joko Widodo berada diangka 74,3 persen. Sementara itu 23,8 persen tidak merasa puas. “Angkanya (kepuasan) cukup tinggi,” ujar Hanan, Jakarta, Selasa (2/1/2018).

Hanan menilai tingginya persentase kepuasaan responden sejalan dengan pilihan kepada Jokowi untuk periode selanjutnya. Dari 74,3 persen reseponden yang puas, 65 persennya akan memilih Jokowi dalam Pilpres 2019. Sementara 11 persennya lebih memilih Prabowo dan 14 persen akan memilih di luar kedua nama itu.

Selanjutnya Hanan menjelaskan bahwa dalam survei SMRC, tingginya kepuasan kepada Jokowi tidak terlepas dari kepuasan responden kepada kondisi bangsa di berbagai bidang. Sebanyak 48,4 persen responden menilai kondisi ekonomi nasional pada 2017 lebih baik dari 2016. “Sementara 17,5 persen menganggap ekonomi nasional lebih buruk. Adapun 28,9 persen menilai tidak ada perubahan kondisi ekonomi nasional dan 5,3 persen tidak menjawab,” jelas Hanan.

Sementara itu di bidang politik, 32 persen responden menilai kondisinya baik. Sementara itu 18 responden menilai kondisinya buruk. Adapun 36 persen menganggap kondisinya sedang-sedang saja dab 14 persen tidak tahu atau tidak memilih.

Lebih lanjut Hanan menuturkan untuk bidang penegakkan hukum, 49 persen responden menganggap kondisinya baik, 26 persen sedang, 21 persen buruk, dan 5 persen tidak tahu atau tidak menjawab. Sedangkan bidang keamanan lanjut Hanan, 67 persen menilai kondisinya baik, 24 persen sedang, 9 persen buruk, dan 1 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Hanan juga mengungkapkan survei SMCR juga mencatat 75,3 persen responden yakin atas kemampuan kepemimpinan Jokowi. “Sementara itu hanya 18 persen yang yakin dengan kemampuan kepemimpinan Prabowo,” tandas Hanan.

Yuch

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya