Connect with us

Susi Pudjiastuti: KKP Akan Bangun 20 SKPT di Seluruh Wilayah Indonesia

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti(Foto: Yuch/Fakta.News)

Natuna – Guna mendorong perekonomian di pulau-pulau kecil terluar, Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun 20 Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini untuk memaksimalkan potensi sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia dapat dikelola dengan baik. Salah satunya di Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja mengatakan, saat ini sudah ada 3 SKPT yang sudah selesai dibangun, dan 11 lainnya diharapkan selesai tahun ini. “Ada 14 jumlahnya di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, yang sudah kami selesaikan di Simeulue, Tahuna, dan Natuna” ungkap Sjarief, saat memantau pembangunan SKPT Natuna, Selasa (30/1/2018).

Selain 14 SKPT terdahulu, KKP juga akan menerima hibah Jepang dalam pembangunan SKPT di 6 wilayah seperti Natuna, Sabang, Morotai, Biak Numfor, Saumlaki, dan Moa. Sjarief menambahkan, hibah tersebut akan disalurkan oleh Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bergerak di bidang human security dan quality growth tanpa syarat. Jepang berjanji akan memberikan pendampingan peningkatan kualitas ikan dan tidak akan terlibat langsung dalam proses operasional.

Sjarief menambahkan, model SKPT Natuna akan diimpelementasikan dalam pembangunan SKPT lain di seluruh wilayah Indonesia. “Model seperti ini akan bisa dilihat dibanyak titik, Merauke sudah kita siapkan. Kemudian Sebatik, Saumlaki, Morotai juga sudah kita siapkan,” tambahnya.

Menurut Sjarief, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan pihak Jepang telah sepakat untuk membangun fasilitas yang dibutuhkan SKPT. Selain itu, Jepang juga akan dilibatkan dalam pengawasan kualitas ikan yang masuk ke SKPT. Adapun pendistribusian ikan yang masuk seluruhnya akan menjadi wewenang pihak Indonesia. “Mereka bermaksud berdagang, beli ikan dari kita. Dan mereka akan mendampingi dari sisi kualitas, ikannya mesti bagus, ukurannya jelas, packaging juga,” imbuh Sjarief.

Sejauh ini KKP masih melakukan riset terhadap lokasi yang nantinya akan dibangun SKPT. Selain di Natuna, SKPT hibah Jepang rencananya juga akan dibangun di Morotai, Saumlaki, Sabang, Moa, dan Biak Numfor. Dengan dibangunnya SKPT ini, lanjut Sjarief, KKP berharap dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan Indonesia dengan bertumbuhnya geliat perekonomian kelautan dan perikanan secara optimal.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya