Susul Cina dan Australia, Wisman Asal India ke Bali Naik 48,25 Persen
Denpasar – Selama periode Januari-November 2017 kemarin, wisatawan India yang berlibur ke Pulau Bali tercatat sebanyak 243.638 orang. Jumlah ini melonjak 79.283 orang (48,25 persen) dibanding periode sama tahun sebelumnya yang tercatat 164.345 orang.
“Mereka sebagian besar datang melalui Bandara Ngurah Rai dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya, dan hanya 1.506 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar,” terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Selasa (16/1).
Masih katanya, saat ini India bahkan berada di peringkat ketiga setelah Cina dan Australia sebagai negara terbanyak penyumbang wisatawan ke Pulau Dewata. Menurutnya, kebanyakan turis asal India memilih Bali karena ingin menikmati panorama alam, serta keunikan seni budaya masyarakat Bali yang terjaga turun-temurun.
Dalam hal peningkatan jumlah wisatawan, India malah menempati urutan kedua setelah Cina yang masyarakatnya berliburan ke Bali. India mencatatkan peningkatan sebanyak 1.374.320 orang atau meningkat 467.292 orang (51,52 persen) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 907.028 orang.
Adi menjelaskan kunjungan wisatawan India ke Bali bahkan mampu memberikan kontribusi sebesar 4,53 persen dari total wisman yang berkunjung ke Pulau Dewata, sebanyak 5,38 juta orang selama sebelas bulan periode Januari-November 2017. Jumlah ini berarti meningkat 896.691 orang (19,99 persen) dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat 4,48 juta orang.
Adapun dari sepuluh negara terbanyak pengirim turis ke Bali, delapan negara di antaranya mengalami peningkatan. Sementara dua negara yakni Australia dan Malaysia justru menunjukkan adanya penurunan, masing-masing 3,02 persen dan 2,66 persen.
Delapan negara yang masyarakatnya semakin banyak berwisata ke Bali selain India dan Cina adalah Jepang 9,85 persen, Inggris 12,29 persen, Amerika Serikat 16 persen, Prancis 8,60 persen, Jerman 17,03 persen, dan Korea Selatan 23,05 persen.
Selain itu, lanjut Adi, adanya hubungan kerja sama yang semakin baik antara Pemerintah Indonesia dengan India, khususnya Bali, rupanya dinilai mampu mendorong keinginan wisatawan Negeri Ramayana itu memutuskan berwisata ke Bali. Terlebih transportasi udara yang lancar pun dinilai memberikan kontribusi besar.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: