Tahun Depan, Pemerintah Salurkan Bantuan Kredit Rumah Rp4,5 Triliun
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) direncanakan bakal menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 2018 sebesar Rp4,5 triliun. Program ini diklaim bisa mempermudah masyarakat untuk memiliki rumah sendiri.
Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Lana Winayanti, menerangkan dana Rp4,5 triliun itu terdiri dari Rp2,2 triliun dari DIPA dan Rp2,3 triliun dari optimalisasi pengembalian pokok. Ia juga mengatakan pada 2018 mendatang pihaknya telah mengalokasikan pembiayaan perumahan sebanyak 611.500 unit. Jumlah tersebut meningkat hampir 300 unit rumah dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun rinciannya adalah penyaluran bantuan pembiayaan perumahan dengan skema FLPP sebesar 42.000 unit, Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebesar 225.000. “Pada tahun 2018, (PUPR) telah mengalokasikan bantuan pembiayaan perumahan berupa FLPP sebesar 42.000 unit, SSB sebesar 225.000 unit dan BUM sebesar 344.500,” ujarnya.
“Kita menyadari bahwa memang masih banyak masyarakat terutama yang masyarakat berpenghasilan rendah yang belum menghuni rumah layak huni,” sambungnya di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (21/12).
Sementara untuk mendukung penyaluran dana FLPP 2018 tersebut, PPDPP pun menggandeng beberapa Bank Pelaksana dengan melaksanakan Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO). Tak tanggung-tanggung, sebanyak 40 bank yang terdiri dari 6 bank nasional dan 34 bank Pembangunan Daerah telah menyepakati kerja sama.
“Pada 2018 bank pelaksana penyalur KPR Sejahtera FLPP bertambah menjadi 40 bank pelaksana penyalur KPR Sejahtera FLPP. Ini terdiri dari 6 bank umum nasional dan 34 bank pembangunan daerah. Di mana di dalamnya juga termasuk 12 bank syariah dan terdapat 3 bank yang akan melakukan MOU yaitu Bank Mandiri Syariah, Bank Aceh Syariah dan Bank DKI,” terangnya kembali.
Berikut ini bank yang akan menyalurkan dana FLPP kepada masyarakat berpenghasilan rendah:
1) Bank Arta Graha internasional
2) Bank Rakyat Indonesia
3) Bank Negara Indonesia
4) Bank Mandiri
5) Bank Tabungan Pensiunan Nasional
6) Bank Mayora
7) Bank Sumut
8) Bank Riau Kepri
9) Bank Nagari
10) Bank Jambi
11) Bank Sumselbabel
12) Bank BJB
13) Bank DKI
14) Bank Jateng
15) Bank BPD DIY
16) Bank Jatim
17) Bank NTB
18) Bank NTT
19) Bank Bali
20) Bank Kaltimtara
21) Bank Kalbar
22) Bank Kalsel
23) Bank Kalteng
24) Bank Sulutgo
25) Bank Sulteng
26) Bank Sultra
27) Bank Sulselbar
28) Bank Papua
29) Bank BRI Syariah
30) Bank Syariah Mandiri
31) Bank Aceh
32) Bank Sumut Syariah
33) Bank Jambi Syariah
34) Bank Sumselbabel Syariah
35) Bank BJB Syariah
36) Bank Jateng Syariah
37) Bank Jatim Syariah
38) Bank Kaltimtara Syariah
39) Bank Kalsel Syariah
40) Bank Sulselbar Syariah
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: