Connect with us

Ternyata Tak Cuma Indonesia yang Beri Bonus Besar untuk Atletnya

Atlet Filipina dapat bonus besar
Pauline Lopez, atlet Filipina peraih emas di cabor TaekwondoSports Inquirer

Jakarta – Perjuangan para atlet mengharumkan nama bangsa memang patut diapresiasi setinggi-tingginya. Presiden Joko Widodo pun sudah menyiapkan apresiasi berupa bonus besar. Namun ternyata, tak cuma Indonesia yang memberikan bonus menggiurkan pada atletnya di Asian Games 2018.

Bisa berprestasi di negeri orang tentu berbeda nilainya. Sejumlah negara tetangga pun rupanya menjanjikan bonus uang yang cukup besar untuk atlet-atletnya.

Salah satunya Malaysia. Dikabarkan siapapun atlet dari Malaysia yang bisa membawa pulang emas ke Negeri Jiran tersebut, akan dihadiahi uang seharga 80 ribu ringgit Malaysia atau sekitar Rp 280 jutaan.

Baca Juga:

Jumlah tersebut memang masih jauh dari bonus yang dijanjikan Pemerintah Indonesia. Namun tetap saja bonus tersebut sudah cukup besar.

Lain halnya dengan Filipina. Negara ini menghargai atlet-atlet yang berlaga di Asian Games 2018 dengan sangat baik. Bagi atlet yang berhasil memboyong emas, mereka dijanjikan akan mendapat bonus yang sangat tinggi, yaitu kisaran Rp 1,61 miliar rupiah.

Namun bukan Filipina ternyata yang paling besar. Hong Kong pun rupanya tak mau kalah.

Di Asian Games 2018 ini, Hong Kong menjadi negara yang sangat baik hati dalam mengucurkan dana bonus untuk para atlet yang membawa pulang emas.

Nilainya sangat fantastis, bahkan dua kali lipat lebih dari Indonesia, yaitu senilai Rp3,5 miliar.

Negara-negara tersebut, termasuk Indonesia, memang patut bangga dengan prestasi para atlet di Asian Games 2018 sekarang ini. Pasalnya, atlet-atlet ini berhasil mengamankan banyak medali di acara olahraga empat tahunan ini.

Bonus-bonus yang akan diberikan pada para atlet Indonesia sudah dipastikan Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikan usai menyaksikan langsung perjuangan atlet pencak silat Indonesia di venue cabang pencak silat, Jakarta, Rabu (29/8) kemarin.

“Ini kami siapkan segera, saya akan perintahkan malam ini agar kalau bisa, karena ini ada prosedur, kalau bisa sebelum keringat mengering bonus sudah diberikan,” ujar Jokowi.

“Tapi uang negara habis banyak untuk pencak silat,” kata dia bercanda sembari tertawa.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, memang ada banyak bonus besar yang menanti para atlet peraih medali emas, perak, dan perunggu, di Asian Games 2018.

Bonus yang akan diterima atlet Indonesia peraih medali Asian Games 2018 itu mulai dari uang miliaran rupiah, rumah, hingga diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Itu baru bonus dari pemerintah pusat. Ada pula hadiah dari pemerintah daerah (pemda) untuk atlet yang berasal dari daerah masing-masing. Selain itu juga ada bonus dari pihak swasta, seperti asuransi.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya