Connect with us

Tanggapi Pernyataan Prabowo, Menhan Yakin Indonesia Tidak Bubar

Menhan Ryamizard Ryacudu(Foto: Yuch/Fakta.News)

Jakarta – Pernyataan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menyatakan Indonesia akan bubar pada 2030 masih menjadi perbincangan yang hangat ditengah masyarakat. Pro dan kontra mewarnai pernyataan Prabowo tersebut.

Bahkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pun ikut angkat bicara. Menurut Ryamizard, hal itu tidak mungkin terjadi lantaran rakyat Indonesia memiliki semangat kesatuan dan persatuan yang kuat. “Kalau saya sih sampai kiamat Indonesia ada. Sampai kiamat. Kiamat 1.000 tahun lagi, 1.000 tahun lagi Indonesia ada. Sejuta tahun lagi, sejuta tahun lagi Indonesia ada. Enggak ada itu bubar,” tutur Ryamizard, Senin (26/3/2018).

Ryamizard juga mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah cerdas dalam menanggapi isu yang berkembang. Karena itu, ia menyerahkan sepenuhnya pernyataan Prabowo itu kepada masyarakat untuk dinilai. “Begini, rakyat kita ini sekarang sudah pintar, sudah berpikir, ya, yang mana yang benar, mana yang enggak benar. Ada yang membenarkan jelas ada, yang enggak membenarkan juga ada. Itu demokrasi, berpikir,” jelasnya.

Prabowo sebelumnya menyebut, ada kajian yang dilakukan negara lain di dunia bahwa Indonesia akan bubar pada 2030.

“Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi, di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030,” kata Prabowo dalam videonya yang diunggah akun Facebook dan Twitter resmi partainya beberapa waktu lalu.

Menanggapi Pernyataan Tak Akurat

Pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, juga  mengundang komentar  Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Bahkan prediksi Prabowo itu disebut tidak akurat.

Baca Juga: Pernyataan Prabowo Berlandaskan Novel Fiksi, Tidak Akurat

Tito menilai, ungkapan Prabowo tersebut berlandaskan kisah fiksi dari sebuah novel fiksi Ghost Fleet: a Novel of The Next World War, karya pengamat militer, Peter W Singer dan August Cole sebagai dasar “ramalannya”. “Landasannya novel fiksionery story saja,” ujar Tito di Bengkulu, Sabtu (24/3/2018).

Selain itu Tito mengatakan, Peter W Singer dan August Cole memang cukup dikenal dan memiliki reputasi baik dalam political sains. Namun, spesialisasinya tidak meneliti ke wilayah South East Asia atau Asia Tenggara, apalagi terkait isu Indonesia bubar 2030. “Mereka tidak expert (ahli) untuk kawasan South East Asia,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin dengan pandangan berbeda. KH Ma’ruf yang juga Rais aam Nahdatul Ulama (NU) itu punya prediksi yang berlawanan dengan pendapat Prabowo. “Indonesia makin kuat. Kebangsaannya makin utuh. Kita Indonesia dicontoh oleh berbagai negara,” ucap Kiai Ma’ruf di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/3).

Yuch

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya