Telur Keong Mas Bisa Cegah Kanker
Bogor – Sebuah penelitian di Institut Pertanian Bogor (IPB) menunjukkan bahwa telur keong mas bisa mencegah kanker. Hal ini dinilai menjadi temuan penting di dunia kesehatan.
Selama ini, keong mas disebut dapat menyebabkan kerusakan hingga 10-40% dari keseluruhan areal pertanaman padi di Indonesia. Selama hidupnya, keong Mas mampu menghasilkan telur berjumlah kurang lebih 500 butir dengan persentase penetasan lebih dari 85%. Maka dari itu keong mas kerap diberantas.
Namun peneliti mengungkapkan salah satu upaya untuk memberantas hama tersebut rupanya dengan pemanfaatan telurnya. Telur keong Mas memiliki kandungan karotenoid tinggi yang dapat dijadikan antioksidan.
Senyawa antioksidan inilah yang sangat diperlukan dalam mencegah radikal bebas dalam tubuh. Sehingga manusia pun dapat terhindar dari penyakit kanker.
Baca Juga: Jepang Akan Uji Tes Urin untuk Deteksi Kanker
Berangkat dari situ, Batari Ratih Perbawani, mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB mencoba melakukan penelitian mengenai pemanfaatan telur keong Mas.
Judul penelitiannya adalah Aktivitas Antioksidan Ekstrak Telur Keong Mas (Pomacea canaliculata) dengan Metode Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH).
Metode DPPH adalah Metode Uji Aktivitas Antioksidan Radikal. Penelitian ini dilakukan di bawah bimbingan Prof Dr Nurjanah MS dan Dr Asadatun Abdullah SPi MSM MSi.
“Telur keong mas selama ini baru dimanfaatkan sebagai pupuk organik, kerupuk, dan minuman sehat. Potensi telur keong mas cukup tinggi karena mengandung karotenoid yang dapat dimanfaatkan aktivitas antioksidannya,” ungkap Batari.
Metode DPPH
Pada penelitiannya, Batari menggunakan metode DPPH. Metode ini dipilih karena cukup akurat untuk mengukur kapasitas antioksidan pada ekstrak. Metode ini juga sensitif terhadap sampel dalam jumlah sedikit.
Tahapan penelitiannya yaitu pengambilan dan preparasi bahan baku. Kemudian ekstraksi, karakterisasi bahan baku dengan analisis proksimat dan fitokimia, dan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan KLT autografi DPPH.
“Komponen bioaktif yang terdeteksi pada telur keong Mas yaitu alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid dan saponin. Ekstrak telur keong Mas memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai aktivitas antioksidan yang tertinggi yaitu ekstrak aseton:metanol dengan nilai IC50 542 ppm,” ujarnya.
Batari berharap hasil penelitiannya ini dapat menyediakan alternatif bahan baku farmaseutika, nutraseutika dan pangan fungsional yang diperoleh dari telur keong Mas. Selanjutnya dapat dilakukan pengembangan aplikasi produk dari ekstrak telur keong Mas ini.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: