Connect with us

Tiga Prioritas Pengembangan di 10 Bali Baru

Danau TobaAntonious Pratama

Jakarta – Segala upaya pengembangan 10 Destinasi Wisata Prioritas atau 10 Bali Baru terus digenjot pemerintah. Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, bahkan mengaku sudah menyiapkan formula ampuhnya.

“Semua dimonitor. Semua dipetakan critical success factor-nya. Hasilnya, masing-masing daerah punya top 3 program prioritas yang berbeda-beda. Kita terus memonitor dan menggenjot segala persiapan menyangkut 10 destinasi prioritas yang bergerak di 3A baik segi atraksi, amenitas dan aksebilitasnya,” kata Dadang dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III di Jakarta, Rabu (27/9), lalu.

Ia menambahkan percepatannya saat ini mengarah ke peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas, yakni fasilitas bandara, pelabuhan, jalan, hingga energi. Semuanya, lanjut Dadang, tetap mengacu pada top 10 program prioritas Kemenpar 2018 yaitu digital tourism, homestay desa wisata, airlines, branding, top 10 originasi, top 3 destinasi utama, pengembangan 10 DPP, sertifikasi kompetensi SDM, gerakan sadar wisata, serta pengelolaan crisis center.

Singkatnya, Dadang mengatakan bahwa Top 3 Prioritas ini akan menjadi acuan dan ukuran measurement bagi setiap pokja percepatan 10 destinasi “Bali Baru”.

Ia lantas memberi contoh pada Danau Toba. Saat ini, 3 prioritas andalan di sini meliputi persiapan akhir penerbangan Internasional perdana Bandara Silangit yang rencananya akan dilaksanakan pada 28 Oktober 2017, lalu percepatan pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi, dan peningkatan kualitas air Danau Toba.

Kemudian ada lagi Tanjung Kelayang di Belitung. Dari mulai pengusulan Geopark Nasional, International Flight Bandara HAS Hanandjoedin, hingga pengembangan homestay desa wisata, sudah disiapkan untuk mempercepat pengembangan destinasi yang disebut-sebut Phuket-nya Indonesia itu.

“Top 3 prioritasnya bermuara pada penataan destinasi kelas dunia, terawat indah dan sustainable. Arahnya semua ke sana,” tambah Dadang.

Seperti diketahui, saat ini Kemenpar memang tengah menggenjot pengembangan 10 destinasi prioritas. Adapun kesepuluh destinasi itu adalah Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu dan Kota Tua DKI Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru Jatim, Mandalika Lombok, Labuan Bajo Komodo NTT, Wakatobi Sultra, dan Morotai Maluku Utara.

Kemenpar pun menargetkan 15 juta wisman di 2017. “Berbagai jurus dan strategi yang kita lakukan telah membuahkan hasil yang cukup signifikan. Tak terkecuali progress pengembangan 10 destinasi prioritas juga semakin kita kebut. Dan ini diperlukan komitmen penuh para CEO untuk solid dan bersinergi satu sama lain agar kita bisa bekerja semakin cepat. Seperti yang selalu saya singgung, bahwa 50% sukses pariwisata daerah itu berasal dari CEO Commitment. Keseriusan, keberpihakan, dan kejelasan pimpinan daerahnya dalam mengurus pariwisata,” kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Mulai 2018 mendatang, Kemenpar fokus pada pelaksanaan tiga dari 10 program prioritas itu, yakni digital tourism, homestay desa wisata, dan airlines.

Berikut adalah TOP 3 Prioritas Pengembangan 10 Bali Baru

Danau Toba, Sumatera Utara
Persiapan Akhir Penerbangan Internasional Bandara Silangit; Jalan Tol Medan-Tebing Tinggi; Kualitas Air Danau Toba

Tanjung Kelayang, Belitung
Pengusulan Geopark Nasional; International Flight Bandara HAS Hanandjoedin; Pengembangan Homestay Desa Wisata

Borobudur, Jawa Tengah
New Yogya International Airport di Kulonprogo; Jalan Tol Bawen-Yogyakarta; KA Bandara Adi Soemarno Solo

Wakatobi, Sulawesi Tenggara
Pengembangan Bandara Wakatobi; Peningkatan Konektivitas Udara; Penataan Kawasan Sombu Dive dan Puncak Toliamba

Morotai, Maluku Utara
Pengembangan Bandara Pitu Morotai; pembangunan Infrastruktur di dalam kawasan KEK3; pembangunan Infrastruktur di luar KEK

Tanjung Lesung, Banten
Jalan Tol Serang-Panimbang; Bandara Banten Selatan; Reaktivasi KA Rangkasbitung Labuan

Kepulauan Seribu dan Kota Tua, DKI Jakarta
Jakarta Sewerage System; Peningkatan Kapasitas Energi di kep Seribu; Homestay Desa Wisata

Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur
Tol Malang-Pandaan; Tol pasuruan-Probolinggo; Homestay Desa Wisata

Mandalika, Lombok
Pembangunan Masjid Agung; Penataan Kawasan Pantai Mandalika; Pembangunan Toilet dan penanganan sampah di Rinjani

Labuan Bajo, Komodo, Nusa Tenggara Timur
Pengembangan Bandara Komodo; Pembangunan Kawasan Marina dan Pelabuhan Labuan Bajo; Pengelolaan Sampah Terpadu

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya