Connect with us

Tim Kesenian Indonesia Sabet Juara Umum di Rusia

Tim Kesenian Indonesia Universitas Prasetiya Mulya keluar sebagai juara umum dalam the 10th International Folklore Festival di St. Petersburg, Rusia(@kbrimoskow)

London – Tim Kesenian Indonesia Universitas Prasetiya Mulya, Tangerang, yang tergabung dalam Student Activity Club(SAC) Tari Tradisional Sasikirana keluar sebagai juara umum dalam the 10th International Folklore Festival “Interfolk in Russia” di St. Petersburg, Rusia yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 14 November lalu.

Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana mengatakan Tim Kesenian Universitas Prasetiya Mulya ikut serta dalam kategori D (Folk Dance) dari lima kategori yang diperlombakan diikuti 59 Tim dari 11 negara.

Diana mengungkapkan dengan penampilan yang dinilai spektakuler, dewan juri mengukuhkan lima penghargaan sekaligus, yaitu peringkat pertama untuk Folk Dance Category, Special Price of the Jury for Artistry in the Performance of the Competition Program, Referensi Khusus dari Presiden European Association of Folklore Festivals (EAFF) untuk ikut serta dalam the World Championship of Folklore “World Folk” di Bulgaria tahun 2018, dan GRAND PRIX Award of the 10th International Folklore Competition “Interfolk in Russia”.

Suhu yang hampir 0 derajat Celsius tidak membekukan semangat Tim Kesenian Indonesia beranggotan 13 orang merupakan satu-satunya peserta dari Indonesia dan Asia untuk meraih prestasi. Peserta dari negara lain yang ikut serta antara lain Rusia, Ekuador, Kuba, Belgia, Iran, Romania, Inggris, Latvia, Swiss dan Estonia.

Pada babak semi final, Tim Kesenian Universitas Prasetiya Mulya menampilkan “Harmoni Khatulistiwa” melalui tari Zapin Sinapelan dari Riau dan tari kreasi Bali “Gebyar Dewata”. Sedangkan di babak final, tari Saman Ranto Jaroe dari Aceh menggebrak panggung dan membuat penonton serta dewan juri terkesima dengan gerakan tarian dan juga pakaian dikenakan penari.

Sementara itu Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi yang menerima Tim Kesenian Prasetiya Mulya di KBRI Moskow menyampaikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan yang dicapai dalam festival ini. Tim Kesenian Universitas Prasetya Mulya telah ambil bagian dalam diplomasi kebudayaan. “Kami sangat bangga dengan capaian ini. Misi ini sebagai bagian dari diplomasi kebudayaan. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, seperti tarian dan pakaian daerah. Semakin banyak partisipasi dalam berbagai acara budaya, hubungan antar bangsa, terutama di tataran people to people akan semakin kokoh,” ujarnya.

Sedangkan Manager Kemahasiswaan Universitas Prasetiya Mulya, Farel S.V. Sinaga, mengatakan sambutan penonton sangat luar biasa. Banyak peserta maupun penonton antusias berfoto bersama dan terkesan dengan kostum dan tarian yang dibawakan. Selain itu banyak juga yang memberikan ucapan selamat. “Banyak penonton kagum dengan gerakan tarian Saman, terutama sikap duduk dan variasi gerakan tangan. Dengan persiapan singkat, kami bisa memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional,” tutur Farel.

 

Ping.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya