Timses Khofifah-Emil Dardak Siapkan Pesohor Bantu Kampanye Pemenangan
Surabaya – Sejumlah nama pesohor atau selebritas masih menjadi daya tarik bagi calon-calon yang akan bertarung dalam Pilkada Serentak 2018, sebagai bagian dari tim kampanyenya. Keterlibatan para selebritas ini nantinya diharapkan mampu mendongkrak suara calon yang akan berlaga.
Setelah pasangan Gus Ipul-Puti merekrut penyanyi dangdut yang tengah naik daun Via Vallen dan Nella Kharisma. Kini giliran pasangan Khofifah-Emil Dardak melaui tim suksesnya tengah menyiapkan pesohor atau selebritas yang tergabung dalam partai politik pengusungnya untuk membantu pemenangan di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Tim Kampanye Khofifah-Emil Dardak, Renville Antonio. Menurutnya dilibatkannya publik figur pada masa kampanye dimaksudkan agar penggemar mengikuti arahan dari idolanya di Jatim. Khususnya, untuk mendulang suara pada Pilkada yang akan berlangsung 27 Juni 2018. “Kami siapkan selebritas atau publik figur yang menjadi kader partai politik untuk diturunkan membantu di Pilkada Jatim,” ujar Renville, di Surabaya, Jumat (26/1/2018).
Renville mengungkapkan ada sejumlah nama yang bakal didatangkan pada masa kampanye mendatang antara lain Eko Patrio dan Anang Hermansyah (Anggota Fraksi PAN DPR RI), Vena Melinda (Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI), termasuk penyanyi dangdut Danang serta Pasha vokalis Ungu (Wakil Wali Kota Palu). “Tak hanya nama-nama tersebut, kami juga masih menginventarisasi publik figur atau selebriti, termasuk artis-artis untuk masa kampanye,” jelas Renville.
Lebih lanjut Renville mengatakan selain nama-nama selebriti ibu kota, pihaknya juga menyiapkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjabat sebagai Komando Satuan Tugas Pemilu Demokrat, termasuk di 18 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada serentak. “Mas AHY pasti akan ke Jatim. Beliau juga akan mengunjungi 171 daerah yang menggelar Pilkada pada 2018 ini,” tuturnya.
Yuch
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: