Connect with us

Tumbangkan Juventus, Lazio Juara Super Coppa Italia

Ciro Immobile, dua golnya ke gawang mantan klubnya mengantar Lazio menyabet gelar Super Coppa Italia keempatnya. Twitter @squawka

Roma – Rangkaian hasil buruk Juventus di masa pramusim akhirnya berbuntut di Piala Super Italia 2017 yang dilangsungkan Senin dini hari, (14/8). Berhadapan dengan Lazio untuk ketiga kalinya di ajang yang sama, peraih Scudetto musim lalu itu akhirnya harus menerima kekalahan dari tim ibu kota dengan skor 2-3.

Kesuksesan ini sekaligus menjadi ajang balas dendam si biru langit yang dikandaskan Juve di final Coppa Italia Mei lalu. Datang dengan status runner up, Lazio akhirnya berhasil menegaskan bahwa tim ini memang layak berada di perebutan juara Italia sebenarnya itu.

Tanda-tanda kemenangan Lazio pun sebenarnya sudah terlihat saat pertandingan tinggal menyisakan 10 menit lagi. Saat itu Biancocelesti, julukan Lazio, dalam keadaan unggul 2-0. Serangan Si Nyonya Tua, Juve, pun terlihat tak berkembang. Berulang kali serangan yang dilakukan Douglas Costa dan Alex Sandro selalu buntu. Paulo Dybala pun tak banyak bisa berperan karena pertahanan ketat yang disuguhkan anak asuhan Simone Inzaghi.

Bertahan total yang dipraktikkan Lazio tak terlepas dari kesuksesan mereka membobol gawang Gianluigi Buffon dua kali. Gol pertama tercipta lewat titik putih setelah Ciro Immobile dilanggar Buffon di ke-32. Mantan striker Juventus dan Borrusia Dortmund tersebut dengan mulus melesakkan bola ke gawang.

Sedangkan gol kedua lahir dari serangan balik kilat yang tak bisa dibendung pertahanan Juve. Marcos Parolo yang melihat pergerakan Immobile melepaskan umpan akurat dan mampu diselesaikan dengan baik oleh sang striker. 2-0 untuk Lazio.

Kebuntuan pasukan Massimiliano Allegri baru pecah di menit ke-85. Lewat sebuah tendangan bebas, Dybala sukses mencetak gol indah dan memperkecil keadaan menjadi 1-2. Gol tersebut langsung menyentak semangat Bianconerri dan meningkatkan intensitas serangan.

Hasilnya berbuah di menit ke-90. Sebuah colongan bola yang dilakukan Alex Sandro terpaksa dihentikan pemain belakang Lazio. Tekel yang terlambat membuat wasit Davide Massa langsung menunjuk titik penalti. Sang eksekutor, Dybala, berhasil melaksanakan tugasnya dan skor kembali imbang 2-2.

Namun sial bagi Juventus. Di masa injury time, lagi-lagi serangan balik kilat dari Lazio berbuah gol pamungkas. Umpan silang mendatar dari Jordan Lukaku langsung disambar Alessandro Murgia. Buffon yang sudah mati langkah kembali kebobolan dan sesaat setelah itu pertandingan berakhir. Lazio pun menang dan berhak atas gelar Super Coppa Italia yang keempat (1998, 2000, 2009, 2017).

Sementara dengan hasil ini, Juve berarti gagal menjadi satu-satunya pemegang gelar terbanyak di semua kejuaraan yang ada di Italia. Raihan Super Coppa Italia Juve masih tertahan di angka tujuh, sama jumlahnya dengan AC Milan.

W. Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya