Connect with us

UGM Rintis Kerja Sama antar Universitas ke Rusia

Penandatanganan dokumen kerja sama oleh Rektor UGM dan Rektor RUDN University(foto : kemlu.go.id)

Moskow – Universitas Gadjah Mada (UGM) yang didukung KBRI Moskow menggandeng sejumlah perguruan tinggi di Rusia untuk melakukan kerja sama. Tujuh dokumen telah ditandatangani UGM dengan mitranya di Rusia dalam kunjungan ke Moskow yang dipimpin langsung oleh Rektor, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng (24-28/11).

Perguruan tinggi Rusia yang digandeng UGM yaitu M.V. Lomonosov Moscow State University (MGU), Institute of Asian and African Studies (ISAA) MGU, Peoples’ Friendship University of Russia (RUDN University), Ural Federal University (Urfu) dan Russian Academy of Business (RAB). Kerja sama dititikberatkan antara lain pada pengembangan hubungan antar perguruan tinggi, penelitian bersama, simposium atau konferensi bersama, dan pertukaran mahasiswa atau tenaga pengajar. Sementara kerja sama dengan Russian Academy of Business (RAB) lebih difokuskan pada bidang farmasi, termasuk penelitian herbal medecine.

Rektor UGM Panut Mulyono dan Rektor RUDN University Vladimir Filippov yang pernah menjabat Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia tahun 1998-2004 sepakat merealisasikan kerja sama konkrit. Salah satu kerja sama sebagai tahap awal adalah pertukaran dua mahasiswa dari masing-masing universitas pada tahun 2018. “Kami mengapresiasi kerja sama ini karena UGM dan RUDN University memiliki catatan hubungan sejarah,” kata Panut Mulyono pada saat pertemuan dengan Vladimir Filippov.

RUDN University merupakan perguruan tinggi bersifat multinasional. Dari sekitar 23 ribu mahasiswa, sekitar 7 ribu di antaranya adalah mahasiswa asing dari 154 negara, termasuk Indonesia. Kunjungan delegasi UGM ke RUDN University mengenang kunjungan Ketua Dewan Menteri Uni Soviet, Nikita Khrushchev ke UGM tanggal 21 Februari 1960. Dalam kunjungan kala itu, Nikita Khrushchev untuk pertama kalinya mengumumkan kepada publik mengenai rencana pembukaan Peoples’ Friendship University di Moskow untuk membantu mempersiapkan spesialis-spesialis dari negara Afrika, Amerika Latin dan Asia.

Kerja sama UGM dengan MGU dinilai penting karena MGU sebagai salah satu perguruan tinggi tertua yang didirikan tahun 1755 dan terkemuka di Rusia. Sementara itu, ISAA yang didirikan tahun 1956 dan bagian dari MGU memiliki peran besar dalam pengembangan hubungan Rusia dengan negara-negara di kawasan Asia dan Afrika, termasuk Indonesia.

Dalam pertemuan terpisah, Direktur ISAA, Igor Abylgaziev mengatakan hubungan ISAA dengan Indonesia terjalin sejak awal-awal dibukanya ISAA. Hingga sekarang di ISAA dipelajari lebih dari 50 bahasa Asia dan Afrika, termasuk bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa yang sudah tidak digunakan lagi. Tidak sedikit lulusan ISAA menjadi pengusaha atau pejabat pemerintah Rusia, seperti diplomat dan Duta Besar yang bertugas di Indonesia.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus mengemukakan suatu capaian yang luar biasa dengan banyaknya dokumen kerja sama yang disepakati dan ditandatangani oleh UGM dengan mitranya di Rusia. Peluang kerja sama Indonesia dengan Rusia sangat besar, karena Rusia merupakan salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan yang baik, ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, seperti bidang teknik dan ilmu-ilmu terapan lainnya. Biaya kuliah di Rusia sendiri tidak terlalu mahal.

“Yang diperlukan sekarang adalah implementasi dari apa yang telah disepakati oleh kedua pihak,” ujar Dubes Wahid Supriyadi.

Di sela-sela kunjungan di Moskow, Rektor UGM yang didampingi Dr. Paripurna Poerwoko S.H., M.Hum., LL.M, Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, Dekan Fakultas Ilmu Bahasa, dan Drs. Usmar Salam, MIS, Dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fisipol bertemu dan berdialog dengan mahasiswa-mahasiswa ISAA yang mempelajari Indonesia. Selain fasih berbahasa Indonesia, mereka memiliki nama Indonesia, seperti Dewi untuk Olya, Arjuna untuk Igor, Santi untuk Sasha dan Awal untuk Maksim. Tim UGM juga mengadakan diskusi dengan sekitar 60 mahasiswa Indonesia di Rusia di KBRI Moskow mengenai “Peran Mahasiswa Indonesia di Rusia dalam Pembangunan Bangsa Indonesia”.

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya