Connect with us

Upaya Memetakan Keperluan Energi Baru Terbarukan di Indonesia

Energi Baru Terbarukan(Ilustras: energindo-online.com)

Jakarta – Fakta.News, situs online berita nasional Indonesia bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) serta Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), Senin ini (4/12/2017) menggelar seminar terbatas bertajuk “Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia.” Seminar terbatas ini, menurut Ketua Penyelenggara Koster Rinaldi yang juga Pemimpin Redaksi (Pemred) Fakta.News, untuk mendorong dibuatnya pemetaan keperluan energi yang komprehensif yang dipadankan dengan sumber energi terbarukan (ET) dan pilihan teknologi konversinya.

Untuk itu, pada seminar yang akan digelar di Ayana Midplaza Hotel di bilangan Jl. Jendral Sudirman Kav. 10-11 Jakarta, akan menampilkan para pembicara dari kalangan pemangku kepentingan, para pakar energi, BUMN seperti PT Pertamina, serta swasta. Seminar terbatas tersebut, dibagi dalam dua sesi. Sesi Pertama mengambil tema “Komitmen Indonesia dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)”.

Pembicara pada Sesi I itu; Dirut PT Pertamina, Elia Massa Manik, Dr. Ir. Hammam Riza Deputi Kepala TIEM-BPPT, Yunus Saefulhak Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, serta Tri Mumpuni Wiyatno seorang pemberdaya listrik di lebih dari 60 lokasi terpencil di Indonesia, yang pernah meraih penghargaan Ashden Awards 2012.

Sedangkan pada Sesi II dengan tema “Roadmap EBT Indonesia; Peran, Peluang dan Tantangan Swasta”. Di sesi ini, pembicaranya meliputi Ir. Jaya Wahono (Founder and CEO  Clean Power Indonesia,  Dr. Ir Hanny J. Berchmans (Senior Consultant USAID-ICED), dan Werner Katili (Country Representative Agri Power).

Pemetaan keperluan energi yang bersumber dari EBT yang komprehensif ini, menurut Koster, mencakup keperluan energi di daerah-daerah yang masih tertinggal bukan hanya untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga untuk pengembangan industri pengolahan yang meningkatkan pendapatan penduduk di daerah tertinggal.

“ET mempunyai karakteristik yang berfluktuasi berdasarkan jam dan musim sehingga sumber-sumber ET harus dikombinasikan (hybrid) untuk memenuhi permintaan,” tutur Koster.

Peta ini, juga diharapkan akan menggambarkan kesenjangan (gap) pasokan energi dan kebijakan yang diperlukan untuk mengundang investasi penyediaan energi.

Memanfaatkan Energi Lokal dan Termurah

Sementara tantangan Indonesia dalam pengembangan ET masa kini meliputi: Menjaga keseimbangan dalam menata sumber energi primer fosil dan terbarukan; Menyediakan teknologi proses konversi energi primer yang semakin efisien; Memastikan ketersediaan energi sampai ke pelosok terutama dengan memanfaatkan energi lokal dan termurah.

Juga memastikan kebijakan pemerintah, untuk memberikan daya tarik investasi swasta (Investment Rate of Return), dan manfaat pembangunan masyarakat (Economic Rate of Return); Melakukan konversi energi primer yang semakin membuat Pembangunan Indonesia tetap ramah lingkungan.

Seminar terbatas ini, menurut Koster, bertujuan untuk menghasilkan pemikiran yang dapat mengembangkan pemakaian ET di Indonesia, antara lain, Membangun keyakinan bahwa Indonesia memiliki sumber ET yang dapat memenuhi keperluan energinya; Memberi masukan/pandangan kepada Pemerintah Indonesia tentang masa depan ET di Indonesia untuk menyusun kerangka kesenjangan energi di daerah dan bagaimana pemakaian ET dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Serta bertujuan, memberi masukan  atau pandangan kepada Pemerintah Indonesia tentang kebijakan yang menjelaskan peran atau partisipasi Pemerintah, BUMN dan Swasta dalam pengembangan investasi ET yang menarik bagi kemandirian energi dan kesejahteraan masyarakat.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya