Connect with us

Usung Khofifah – Emil, Sekjen PDIP Sebut Partai Demokrat Terapkan Politik Outsourcing

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai Ketua umum PD Susilo Bambang Yudhoyono menerapkan politik outsourcing(beritasatu.com)

Jakarta – Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018, Partai Demokrat (PD) telah mengusung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak yang bukan merupakan kader partainya. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai Ketua umum PD Susilo Bambang Yudhoyono menerapkan politik outsourcing. “Saya sudah berikan tanggapan resmi, dan itu bagaimana Bapak SBY menerapkan politik outsourcing,” ujar Hasto.

Menurut Hasto, PDIP akan terus melakukan kaderisasi dan menciptakan seorang pemimpin. Namun, setiap pemimpin juga harus memilih jalannya sendiri. “Kami tidak terpancing, tetap setia pada kaderisasi, karena itu menunjukkan trek seorang pemimpin. Setiap pemimpin itu memilih jalannya sendiri. Jadi, itu tidak akan mengurangi niat kami untuk melatih orang dari dalam diri kami,” ucap Hasto.

Selain itu Hasto mengungkapkan bahwa PDIP sudah memberikan sanksi terhadap Emil Dardak karena maju sebagai Pilgub Jawa Timur melalui PD. Namun sebelumnya, Hasto berkata Emil berkomunikasi dengan dirinya menanyakan keseriusan maju Pilgub Jatim. “Oh sebelumnya dia kontak, jadi yang bersangkutan kontak ke saya karena saya aktif menanyakan keseriusan dia. Tapi ketika seseorang sudah memilih kepada jalannya ya partai oleh mekanisme disiplin partai kemudian memberikan sanksi,” tutur Hasto.

Hasto menilai Emil Dardak belum selesai menjalankan tugas sebagai Bupati Trenggalek. Apalagi, menurut Hasto, Emil belum menunjukan kinerja dalam mengelola reformasi birokrasi Pemkab Trenggalek. “Apapun itu belum penuh menjadi bupati, tata kelola pemerintahan yang baik ini harus dipahami kan? aspek birokrasinya, tata kelola pemerintahan, persoalan-persoalan itu di lapangan, reformasi birokrasinya dan kemampuan membumikan seluruh gagasan terbaik untuk mengatasi keterisolasian di trenggalek. Tapi biarlah masyarakat yang memilih, ada demokrasi,” jelas Hasto.

Selanjutnya Hasto mengatakan bahwa pasangan duet Khofifah dan Emil Dardak bukan suatu ancaman PDIP dalam Pilgub Jatim. PDIP mempunyai strategi sendiri dalam Pilgub Jatim. “Nggak (bukan ancaman) kami menampilkan kontestasi yang menarik. Apalagi kami katakan bahwa kontestasi dengan Demokrat di Jawa timur buat kami itu seni tersendiri dalam strategi,” ujar Hasto.

 

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya