Masih Mengungsi, Warga Keluhkan Maraknya Pencurian Motor, Sapi, dan Kuda
Mataram – Masyarakat Mataram di Nusa Tenggara Barat memerlukan perlindungan dari aparat keamanan. Mereka mengeluhkan banyaknya laporan dari warga mengalami kemalingan.
Mereka terpaksa meninggalkan rumah untuk mengungsi ketika gempa Magnitudo 7.0 mengguncang pada Minggu (5/8) lalu.
Adapun barang-barang yang jadi sasaran pencuri bermacam-macam. Tak hanya sekadar tabung gas, sejumlah warga juga kehilangan sepeda motornya. Bahkan ada juga yang kehilangan hewan ternaknya seperti sapi dan kuda.
Seperti dilaporkan Antara, salah seorang warga Selaparang, Mataram, bernama Bagas, mengaku keponakannya kehilangan sampai dua sepeda motor. Hal serupa juga dialami warga lain yang tak bisa berbuat apa-apa karena dianjurkan untuk mengungsi.
“Harta benda warga banyak yang hilang akibat ditinggal mengungsi,” kata Bagus, Kamis (9/8). “Di Mataram saja kami mengumpulkan informasi ada sekitar 70an lebih motor hilang setelah gempa,” kata Bagus.
Baca Juga:
- Kerja Cepat Menkopolhukam Tangani Gempa Lombok
- Sampai Rabu Sore, Jumlah Korban Khusus Lombok Utara Menjadi 347 Orang
- Jokowi Instruksikan Penanganan Gempa Lombok Dengan Cepat
Tak cuma itu, kurangnya pasokan makanan pun membuat para pencuri tersebut juga mengambil makanan kemasan di dalam rumah warga. Warga pun meminta kepada aparat keamanan untuk menjaga barang-barang mereka.
Salah seorang warga lainnya, Farouk, mengalami hal yang sama. Ia bilang tetangganya ada yang sampai kehilangan sapi. “Makanya di sekitar rumah sekarang kami gilir untuk ronda, walau warganya sudah mengungsi,” katanya.
Perlu diketahui, hingga kini, warga masih mengungsi di tenda-tenda darurat yang cukup berjarak dengan kampung tempat mereka tinggal. Kampung yang terdampak gempa pun memang sepi. Warga mengalami kemalingan sejak gempa terjadi.
Beberapa rumah ada yang ditinggalkan dalam keadaan terbuka. Barang-barang seperti sepeda motor ada di antara reruntuhan bangunan beserta kuncinya.
Warga memang berinisiatif berpatroli secara bergiliran. Namun mereka juga mengharapkan petugas keamanan membantu mereka mengamankan lingkungan sampai situasi membaik.
Sementara Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan kondisi Nusa Tenggara Barat masih berpotensi dilanda gempa susulan berskala kecil.
BNKG melaporkan gempa susulan skala kecil akan terus terjadi hingga empat minggu ke depan di wilayah Lombok. “Tiga hingga empat minggu ke depan gempa kecil masih akan terjadi. Kita harus menerimanya, ini proses alam,” kata Dwikorita di Mataram, Kamis (9/8).
Gempa susulan, menurutnya, kekuatannya maksimal pada kisaran 5,0 SR. Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan kerusakan.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: