Connect with us

Warganet Harus Bijak Menyaring Informasi di Medsos Jelang Pelaksanaan Pilkada

Warganet ditunjuk bijak menyaring berita Pilkada Serentak 2018 dari media sosial(foto Ilustrasi: Istimewa)

Jakarta – Pilkada Serentak 2018 yang akan berlangsung di 171 daerah di Indonesia haruslah menjadi pendidikan politik bagi masyarakat agar iklim berdemokrasi tetap tumbuh berkembang dengan baik. Untuk itu segala informasi yang bersifat kampanye hitam, isu SARA, penyebaran kebencian yang beredar terutama di media sosial (medsos) hendaknya bisa diantisipasi sedini mungkin.

Executive Director (Acting) ICT Watch Indonesia Widuri mengatakan, isu dan konten di media sosial perlu mendapat kritisi dari penggunanya. “Kemunculan konten hoaks atau mengandung unsur kebohongan sering terdapat di medsos,” kata Widuri.

Widuri menuturkan netizen dengan pemahaman literasi digital cukup benar tidak akan mudah membagi atau meneruskan pesan tanpa memeriksa terlebih dahulu sumber berita tersebut. Sebelum membagi dengan orang lain, seseorang harus cek terlebih dahulu sumber informasi tersebut berasal. “Itu sebabnya pengetahuan tentang literasi digital sangat diperlukan. Apabila seseorang tidak memahami cara membedakan berita palsu dan benar biasanya tidak akan melakukan cek sumber. Tanpa menyelidiki kebenarannya biasanya akan langsung menyebarkan tulisan tersebut,” tutur Widuri.

Widuri mengungkapkan salah satu alasan bila tidak membagikan informasi tersebut maka akan dianggap tidak update atau ketinggalan informasi. Bahkan tidak sedikit netizen yang membagikan informasi hanya membaca judulnya saja tanpa repot mengetahui isinya. “Tentu perilaku tersebut tidak dibenarkan. Apabila tidak memiliki waktu untuk melakukan validasi dan keabsahan berita, sebaiknya tidak membagi dan menyebarkan berita tersebut,” jelas Widuri.

Menurut Widuri ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengetahui sebuah informasi palsu atau benar. Langkah pertama, hati-hati untuk berita dengan judul provokatif atau sensasional. Berita dan tulisan dengan judul demikian sering kali berbumbu hoaks dan menyebarkan kebohongan.

Lebih lanjut Widuri menjelaskan kemudian, cermati alamat situs dari konten tersebut, apabila mencurigakan sebaiknya diabaikan. Periksa fakta dengan mencari artikel serupa yang pernah dimuat di media masa terpercaya. “Apabila konten dalam bentuk foto sebaiknya cek keaslian foto menggunakan Google Search atau software khusus yang kini banyak digunakan. Terakhir, netizen bisa terlibat di dalam grup atau komunitas diskusi anti hoaks agar selalu mendapatkan informasi terkini. Bergabung bersama komunitas juga bisa membuat netizen mengetahui jenis berita bohong yang tengah populer,” papar Widuri.

Beberapa forum anti hoaks, antara lain Forum Anti Fitnah Hasut dan Hoax (FAFHH), Fanpage dan Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci. Bergabung bersama grup dan komunitas akan membuat netizen merasa lebih aman dan nyaman bermain di dunia maya. Dampak mengonsumsi atau terpapar berita hoaks tentu tidak baik bagi diri sendiri.

Yuch

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya