Connect with us

12 Ton Bahan Baku Obat PCC Disita Polisi

Jakarta – Semenjak terjadinya penyalahgunaan obat-obatan terlarang jenis PCC yang menimbulkan banyak korban hingga ada yang meninggal dunia, pihak kepolisian makin gencar melakukan pengawasan maupun penindakan terkait masalah tersebut.

Setelah berhasil menangkap sembilan tersangka terkait peredaran obat PCC di Kendari, Sulawesi Tenggara, kini pihak kepolisian kembali melakukan gebrakan dengan menyita hampir 12 ton bahan pembuat obat-obatan yang diduga merupakan bahan utama PCC di Bintan, Kepulauan Riau. Barang terlarang tersebut dimasukan kedalam 480 tong plastik yang dibawa dari Batam menuju Jakarta.

“Jumlah obat-obatan tersebut diperkirakan sejumlah 12 ton yang dikemas dalam 480 tong plastik berwarna biru. Obat-obatan tersebut terdiri dari 3 jenis, Dextromethorpan (bahan baku obat batuk), Trihexipinidil (anti parkinson) dan Carisopodol (bahan utama PCC),” kata Kabid Humas Polda Kepri AKBP Erlangga dalam keterangannya, Minggu (17/9/2017).

Keberhasilan ini merupakan hasil investigasi yang bermula dari adanya dua truk yang berangkat dari gudang sebuah perusahaan ekspedisi PT Murti Trasindo, Bintan Timur diduga membawa obat terlarang pada awal september kemarin. Berdasarkan laporan masyarakat pihak kepolisian yang sudah mencurigai keberdaan truk tersebut langsung melakukan pemeriksaan. Selain itu kepolisian juga memeriksa truk lainnya milik perusahaan tersebut di pelabuhan Tanjung Uban, Bintan Utara.  Setelah melakukan uji laboratorium dari hasil pemeriksaan ini, didapati kandungan psikotropika dalam obat-obtan tersebut.

“Tim Labfor cabang Medan datang ke Bintan untuk melakukan uji ulang mendalam pada barang yang diduga obat-obatan yang dilarang tersebut dikarenakan ditemukan dugaan adanya kandungan psikotropika pada beberapa sampel yang sebelumnya dikirim oleh penyidik,” lanjut Erlangga.

Hasil pengembangan inilah akhirnya polisi mengungkapkan rencana pengiriman bahan baku obat terlarang tersebut. Selain mengamankan bahan obat-obatan tersebut, polisi juga menangkap lima orang, yakni Lambok, Effendi, Hartono, Rinto, dan Marthin. Barang-barang yang dibawa pelaku diduga berasal dari India. “Jalur masuk diduga dari India-Singapura-Batam-Jakarta,” pungkasnya.

Saat ini, para tersangka ditahan di Rutan Polres Bintan Polda Kepulauan Riau. Akibat perbuatannya para tersangka dijerat dengan 196 atau 197 UU No 36 tentang Kesehatan dan pasal 62 UU nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya