Panduan Utama Menemukan Berita Palsu
Pepatah abad ke-21: “hanya karena Anda melihatnya di Internet, itu tidak berarti benar”
Pepatah ini tidak bisa dengan mudah diterapkan terhadap berkembang biaknya berita palsu yang tersebar di Internet setiap hari. Situs web berita palsu, hoax dan fitnah sengaja dibuat dan disebarkan lewat media sosial melalui aplikasi yang ada. Cerita-cerita ini kemudian menipu jutaan orang.
Jadi, berikut adalah beberapa tips untuk mendeteksi berita palsu.
- Lihat ulang sumbernya.
Jika Anda sudah membaca sebuah cerita dan ingin tahu apakah ceritanya benar atau bukan, maka evaluasilah sumber ceritanya. Jika Anda membacanya dari situs web, maka Anda perlu menentukan apakah situs itu bisa dipercaya. Pertama-tama, apakah itu benar-benar sebuah situs berita online yang terdaftar dan terbuka (alamat yang bisa dihubungi, redaksi, dll), atau apakah ini situs web “hiburan” atau “satiris” yang berkembang (yang kami juluki “fauxtire”) yang sengaja menerbitkan berita yang hampir tidak dapat dipercaya, namun dibuat membuatnya masuk akal.
- Apakah situs memiliki disclaimer?
Situs ini cenderung tidak peduli akan etika untuk memberitahukan kepada pembaca bahwa informasi di situs ini untuk tujuan hiburan, atau bersifat satir. Seringkali kepedulian akan tanggungjawab ini tidak tersedia, dan ada di di bagian akhir halaman web atau di halaman “About” yang terpisah.
- Apa berita lain yang dipublikasikan?
Jika Anda tidak yakin atau tidak dapat menemukan ‘disclaimer’ atau penafian, maka lihatlah halaman depan dari situs tersebut. Apakah cerita lain yang dipublikasikan oleh situs itu ada yang mencurigakan? Jika demikian, maka situs tersebut jelas tidak terlalu mempedulikan penerbitan berita yang sah, dan apapun yang dipublikasinya jangan dipercaya.
- Teliti lewat situs mesin pecari.
Jika semuanya gagal, coba Googling website yang menerbitkan ceritanya. Ada banyak situs di luar sana yang mengarsipkan situs-situs berita palsu yang ada, memberi tahu Anda siapa yang tidak dapat dipercaya.
- Verifikasi ceritanya!
Di era internet ini, tidak ada alasan mengapa Anda tidak memverifikasi setiap cerita tertentu yang Anda lihat di Internet secara langsung. Cerita besar atau populer akan dipublikasikan di oleh media-media yang terpercaya dalam hitungan menit atau beberapa jam setelah peristiwa terjadi. Jadi, jika Anda perlu menguatkan sebuah cerita, tidak ada alasan untuk tidak menuju ke situs web yang memiliki reputasi bagus untuk mengetahui apakah mereka dapat mengonfirmasi berita yang Anda terima? Cek kembali.
Jika Anda tidak memiliki situs yang memiliki reputasi baik, masukkan beberapa kata kunci ke Google. Google memiliki kumpulan berita yang sangat luas, dimana semua media terpercaya akan muncul. Jika Google tidak dapat menemukan sebuah cerita tertentu, ini mungkin bukan cerita nyata alias palsu alias hoax.
Jika Anda melihat satu-satunya artikel yang menggembar-gemborkan sebuah cerita di Internet, atau semua sumber mengarah ke satu situs saja, maka Anda harus meragukannya.
- Evaluasi kembali pendekatan Anda terhadap berita online.
Kami telah menjelaskan beberapa kiat efektif untuk menemukan berita palsu, tapi ada masalah yang lebih mendasar dari sekedar mempelajari tip dan trik. Kelihatannya, banyak orang hanya percaya pada apa yang mereka lihat di Internet. Jika hanya berita yang ditampilkan secara baik, dan sudah menganggapnya benar.
Kita perlu mengevaluasi kembali, dan jika perlu, mendefinisikan kembali pendekatan kita ke Internet. Dengan metode yang semakin mudahnya membuat situs web yang profesional secara instan. Kita perlu memahami ulang bahwa, hampir semua orang dapat membuat situs web dengan tampilan yang terpercaya. Jadi, jika kita sering disodorkan atau menerima berita palsu, dibutuhkan pendekatan yang sama sekali berbeda.
Pendekatan itu adalah melakukan pendekatan daftar putih, dan bukan pendekatan daftar hitam. Pendekatan daftar hitam adalah mempercayai semua situs web kecuali jika kita dapat menolak (daftar hitam) setelah menemukan bahwa informasi tersebut tidak dapat dipercaya. Tentu saja masalahnya di sini adalah bahwa situs berita palsu baru muncul setiap saat, jadi kita akan berada dalam keadaan konstan tertipu oleh situs web yang lebih baru.
Pendekatan daftar putih adalah mengumpulkan kumpulan situs berita yang Anda percaya (daftar putih Anda) dan tidak mempercayai situs lain sampai Anda dapat menunjukkan kepada diri sendiri bahwa mereka memang bisa dipercaya, dengan menggunakan tip lainnya di halaman ini.
Situs di luar sana yang menyebarkan berita palsu jumlahnya lebih banyak dari situs terpercaya, pendekatan daftar putih ini adalah cara terbaik untuk mendekati bagaimana Anda menangani berita online Anda.
Sumber dari thefake.com
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga:
BERITA
Film Bali Tentang Gamelan Dapat Pujian Sineas Dunia
Jakarta – Nama Indonesia, khususnya Bali kembali harum di pentas Internasional. Adalah film Bali: Beat The Paradise karya sutradara Tanah Air Livi Zheng yang dipuji para sineas mancanegara.
Bahkan tiket premier film tersebut sold out di New York, Amerika Serikat. Film Bali: Beats of Paradise sangat kental dengan budaya Bali, khususnya gamelan. Tak heran, berita ini menjadi angin segar bagi Indonesia.
Pemutaran premier Bali: Beats of Paradise dilakukan di Academy of Motion Picture Arts and Sciences. Atau lebih dikenal sebagai Headquarter Oscar. Film ini sudah diterima panitia Oscar dan sedang berjuang untuk masuk dalam salah satu nominator peraih Piala Oscar.
Kehadiran Bali: Beats of Paradise mampu menyita perhatian praktisi dan sineas dunia. Bahkan mereka ramai-ramai memuji film ini.
Stuart Brazell dari salah satu Stuart Says memuji karya dari Livi Zheng, sutradara asli Indonesia. “Bali: Beats of Paradise adalah film dokumenter yang sangat bagus. Sangat keren dan penuh dengan cerita kehidupan,” papar Stuart dalam keterangan tertulis dari Kementerian Pariwisata, Selasa (20/11/2018).
Pujian juga dilayangkan oleh Yorma Madus dari Cinemacy. Ia mengaku kagum akan kualitas suara film Bali: Beats of Paradise.
“Sebuah karya yang memadukan suara dan warna yang sempurna,” katanya.
Sementara Myrah dari MamaCita mengatakan bahwa Bali: Beats of Paradise menjadi inspirasi bagi film-film dokumenter lain. Ada juga praktisi film Amerika Nicole Rucci yang hadir dan mengatakan Bali: Beats of Paradise bagus karena telah dipersiapkan dengan maksimal.
Baca Juga:
BERITA
Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald, Di Bawah Ekspektasi
Fantastic Beasts and Where To Find Them pada 2016 lalu telah menarik hati Potterhead yang rindu pada seri Harry Potter. Kini, Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald ingin mengulangi sukses yang sama.
Cerita kali ini dimulai beberapa bulan setelah Newt Scamander menangkap Gellert Grindelwald dan berhasil menahannya. Namun penyihir jahat tersebut berhasil melarikan diri dan siap bikin kekacauan lagi. Misinya satu, memecah belah para penyihir darah murni.
Di cerita kali ini ia kembali mengincar Credence untuk memanfaatkannya. Sementara, semua orang memburu mereka, Credence masih aja mempertanyakan soal asal usulnya.
Baca Juga:
- Suzzanna: Bernapas dalam Kubur, Bukti Kualitas Luna Maya
- Mile 22: Ketika Aktor Indonesia Jadi Pemeran Utama di Film Hollywood
- The Nun: Sensasi Horor Bersama Valak
Nah, sebelum mengulas lebih jauh, perlu diketahui dulu, Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald ini prekuel dari seri Harry Potter. Namun beberapa kritikus justru menilai sekuel kali ini tidak mencapai ekspektasi.
Plot yang disampaikan benar-benar padat, jadi terkesan tak efektif. Materi juga terlampau banyak, hingga malah mengorbankan adegan-adegan penting.
Padahal film sebenarnya dimulai dengan baik dan cukup memanaskan adrenalin. Nah yang disayangkan, tak ada pertempuran dahysat baik antara Grindelwald dengan Scamander.
Fokus film ini justru cuma pada kejahatan Gridelwald saja. Meskipun sebenarnya memang baik untuk menjadi jembatan untuk film-film selanjutnya.
Bahkan gegara fokus pada Gridelwald, keberadaan Credence yang juga menarik justru tak terlalu terangkat.
Sederhananya, alur cerita sekuel ini jadi penuh dengan pertanyaan. Artinya untuk yang bukan Potterhead, tentu akan bingung dan bertanya-tanya.
Namun bagi penggemarnya, ada keseruan tersendiri lantaran terungkap hal-hal baru yang bersinggungan dengan cerita Harry Potter. Termasuk soal hubungan Albus Dumbledore dengan Grindelwald.