Main Nanti Malam, Indonesia-Hong Kong Tentukan Juara Grup A
Jakarta – Senin malam nanti, pukul 19.00 WIB, tim nasional U-23 Indonesia akan melakoni laga terakhir cabor sepak bola Asian Games 2018. Indonesia-Hong Kong akan jadi penting karena memperebutkan posisi juara grup A.
Posisi Indonesia sendiri saat ini sudah relatif aman untuk lolos ke babak berikutnya. Namun statusnya masih peringkat tiga terbaik. Maka dari itu, kemenangan melawan Hong Kong di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat, nanti malam akan mengantar Garuda Muda menjadi juara grup.
Status juara grup akan diraih karena poin Indonesia yang saat ini 6 akan jadi 9 dan menggusur Palestina yang berpoin 8 di peringkat pertama. Palestina sudah tak lagi memiliki jatah bermain usai bermain empat kali. Kemenangan tersebut pun masih aman untuk Hong Kong karena poinnya sekarang 7.
Baca Juga:
- Pagi-pagi Jokowi Sudah Nonton Langsung Cabor Wushu
- Terkait Atraksi di Pembukaan Asian Games 2018, Romahurmuziy Sebut Jokowi Pasti Gunakan Stuntman
- Tak Sabar Lihat Aksi Timnas Indonesia U-23, Stadion Patriot Sudah Dipenuhi Penonton
Meski tak jadi pertandingan menentukan kelolosan, status juara grup tetap saja penting bagi siapapun. Sebab dengan begitu akan menghindarkan tim tersebut dari sesama juara grup lain.
Namun tim Indonesia patut mewaspadai Hong Kong. Tim mudanya ternyata cukup mengejutkan setelah melewati catatan dua kali menang (lawan Laos dan Chinese Taipei). Mereka juga mampu mengimbangi Palestina.
Sementara Indonesia justru ternoda dengan satu kekalahan 1-2 dari Palestina.
Satu-satunya hasil yang bisa mengubah posisi Indonesia di klasemen adalah menang. Sebab bila hanya seri ataupun kalah, garuda muda hanya akan berstatus peringkat tiga terbaik.
Yang perlu diwaspadai dari Hong Kong adalah para gelandangnya. Dari lima gol, gelandang berusia 22 tahun yang bermain di Liga Super China bersama Guangzhou R&F, Tan Chun Lok membuat tiga gol. Hal inilah yang patut diantisipasi.
Namun kondisi ini sudah disadari betul pelatih tim nasional U-23 Indonesia Luis Milla. Ia pun menginstruksikan skuatnya untuk mempersempit pergerakan gelandang Hong Kong.
“Pelatih Luis Milla meminta para pemain bermain rapat di lini tengah,” ujar asisten pelatih timnas U-23 Indonesia Bima Sakti.
Para gelandang timnas U-23 Hong Kong, lanjut Bima, memiliki kemampuan teknis yang baik untuk melakukan operan-operan berbahaya ke pertahanan lawannya. Selain itu, Bima menyebut skuatnya juga mengantisipasi lemparan ke dalam Hong Kong yang biasanya dieksekusi bek bernomor punggung tiga Tsui Wang Kit.
“Pemain bernomor punggung tiga itu memiliki lemparan ke dalam yang berbahaya,” katanya.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: