Connect with us

Lolos 16 Besar, Argentina Tak Jadi Menangis

Marcos Rojo penyelamat Argentina

Rusia – Argentina tak jadi menangis. Kemenangannya melawan Nigeria di partai terakhir Grup D mengantarnya lolos dari jurang maut.

Albiceleste resmi kembali melanjutkan kisahnya di Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan wakil Afrika tersebut 2-1, Rabu (27/6). Mereka pun dinanti Perancis yang sudah lebih dulu nangkring di 16 besar.

Namun itu nanti. Lupakan dulu Perancis, calon lawannya di perdelapanfinal. Saat ini, saatnya menangisi Argentina, namun dalam artian tangis bahagia.

Bagaimana tidak. Sebelum melangkahkan kaki ke Stadion Saint Petersburg, mereka datang dalam keadaan compang-camping.

Modalnya hanya satu poin. Itu juga hasil dari permainan buruk melawan debutan Eslandia yang berkesudahan 1-1.

Mereka pun dalam keadaan krisis kepercayaan terhadap pelatih. Penyebabnya lantaran kacau balaunya strategi pelatih Jorge Sampaoli saat timnya dihajar Kroasia 3-0.

Baca Juga: Tak Percaya Sampaoli, Messi Turun Tangan Jadi Pelatih

Bahkan H-1 jelang laga penentuan melawan Nigeria, Sampaoli dikabarkan diboikot pemainnya sendiri. Pelopornya adalah Sergio Aguero yang diikuti pemain-pemain senior lainnya.

Lionel Messi dan Javier Mascherano juga sampai turun tangan melatih tim. Semua demi menjaga kebugaran pemain agar tidak terlalu lama tenggelam dalam penyesalan.

Sampai akhirnya, PSSI-nya Argentina memutuskan tidak memecat Sampaoli. Pelatih plontos itu tetap dipercaya memegang Tim Tango hingga akhir.

Saat itulah Aguero kena batunya. Ia dicoret dari daftar pemain utama melawan Nigeria. Dan pertandingan pun dimulai.

Benar. Aguero dicadangkan. Wilfred Caballero juga tak dimainkan. Sampaoli menurunkan Gonzalo Higuain dan kiper Franco Armani.

Namun saat dunia dibuat ikut berempati dengan Argentina yang merasa khawatir tak lolos, Messi dkk malah tampil apik. Setidaknya pada awal-awal pertandingan.

Lewat skema long ball, umpan jauh Ever Banega bisa dikontrol dengan manis oleh Messi. Dengan dua sentuhan, pemain Barcelona itu langsung menyepak dengan kaki kanan.

Gol! Argentina unggul pertama.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
  • 3
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya