Connect with us

“BLK Akan Kami Upgrade untuk Generasi Milenial”

Hanif meninjau BLK

Menaker Hanif Dhakiri meninjau kegiatan di BLK (Foto: tribunnews.com)

Siapa saja peserta yang ikut BLK ini?

Pesertanya itu masyarakat, pengangguran. Jadi tinggal akses ke wibsite kemenaker saja atau ikuti twiter kemenaker, juga bias karena selalu ada informasi kalau ada pelatihan.

Apakah dari 17 itu akan ada penambahan lagi ?

Tidak. Kami tidak ada tambahan lagi. Kami akan tingkatkan relevansinya dulu. Seperti garmen tadi. Karena salah satu kemajuan yang kami lakukan di BLK walau pun kelihtannya kecil tapi penting. Kami menghapuskan syarat untuk lulusan dan umur. Dulu kan kalau mau masuk BLK harus lulus SMA. Kalau mau masuk BLK harus lulus SMA bagaimana mereka mua mencari keterampilan?

Kapan itu mulai diberlakukan?

Ya sejak tahun pertama saya masuk ke sini. Jadi sekarang mau umur berapa juga boleh.

Selain BLK, apa lagi upaya meningkatkan kompetensi di kemenaker?

Angka tenaga kerja baru di Indonesia rata 2 juta per tahun. Jadi angkatan kerja baru yang 2 juta ini termasuk yang 750 ribu orang. Itu lulusan perguruan tinggi. Semuanya ingin masuk ke pasar kerja atau wira usaha. Pertanyaannya adalah, apakah bisa 2 juta ini masuk ke pasar kerja ? jawabannya nggak! Kenapa tidak bisa, karena antara keluaran pendidikan dengan industrinya tidak nyambung.

Contohnya, seperti yang saya pernah dengar dari para rektor perguruan tinggi, itu di jurusan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) seluruh Indonesia, itu pasar kerjanya setahun sekitar 3.500 orang. Mau tau berapa produksinya? PTAI seluruh Indonesia ini untuk jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam) 35 ribu sarjana.

Kemudian under kualifikasi. Under kualifikasi itu misalnya, dia sarjana S1 jurusan computer tapi tidak bisa computer. Ini banyak. mismatch ini angkanya di kami sekitar 63%. Nah, untuk itu dengan kondisi seperti ini, solusinya adalah profesional training.

Jadi, anak-anak yang disini yang mengalami problem mismeatch harus dapat professional training sehingga dia bisa masuk ke pasar kerja. Karena professional training ini kan disetingnya sesuai dengan kebutuhan industri.

Dari paparan anda di atas tadi, sepertinya sarjana itu percuma ya…?

Bukan percuma, tapi ini adalah upaya untuk menyambungkan antara input SDM melalui pendidikan maupun pelatihan dengan kebutuhan di dunia perindustrian.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya