Connect with us

Bursa Ekuitas Eropa: Jerman Hijau, Inggris dan Prancis Turun

London – Bursa ekuitas utama Eropa ditutup variatif pada perdagangan Selasa, dengan pasar saham di Inggris dan Prancis melanjutkan pelemahan, sedangkan rekannya di Jerman berbalik ke zona hijau.

Saham Inggris turun dengan patokan Indeks FTSE 100, London, menyusut sekitar 0,52 persen, atau 38,55 poin, menjadi 7.372,92 poin.

Merlin Entertainments, perusahaan entertainmentEropa, melonjak 2,10 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dalam komponen saham-saham unggulan atau blue chip, demikian laporan Xinhua, di London, Selasa (5/9) atau Rabu (6/9) pagi WIB.

Diikuti oleh saham Paddy Power Betfair dan Severn Trent yang masing-masing ditutup meningkat 2,01 persen dan 1,11 persen.

Penyedia pinjaman sub-prime Inggris, Provident Financial, merupakan mencatatkan emiten penurunan paling tajam (top loser) dalam blue chip, setelah anjlok 6,54 persen.

Selanjutnya adalah Carnival, perusahaan pelayaran, merosot 3,55 persen, dan Reckitt Benckiser Group, produsen produk kesehatan, kebersihan dan rumahan Inggris, turun 2,72 persen.

Jerman

Pasar saham Jerman ditutup relatif flat, dengan indeks DAX di Bursa Efek Frankfurt menguat 21,50 poin, atau 0,18 persen, menjadi 12.123,71 poin.

Perusahaan kimia dan barang konsumsi Henkel menjadi top gainer di antara komponen blue chip, setelah sahamnya melejit 2,16 persen. Diikuti perusahaan farmasi Merck dan produsen otomotif BMW, masing-masing naik 1,62 persen dan 1,41 persen.

Penyedia jasa perbankan dan keuangan Jerman, Commerzbank, menjadi top loser di antara komponen saham-saham unggulan, setelah anjlok 3,33 persen. Selanjutnya adalah Deutsche Bank dan perusahaan asuransi Allianz masing-masing turun 2,50 persen dan 1,54 persen.

Perusahaan manufaktur dan elektronik Siemens merupakan saham yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai 258,75 juta euro (US$307,65 juta).

Prancis

Saham Prancis melemah pada perdagangan Selasa, dengan indeks patokan CAC 40 Paris turun 0,34 persen, atau 17,41 poin, menjadi 5.086,56 poin. Dari 40 perusahaan besar pilihan, 23 di antaranya tergelincir ke zona merah.

Perusahaan telekomunikasi multinasional Prancis, Orange SA, merosot 2,00 persen, menjadi top loser di antara saham-saham unggulan. Diikuti kelompok perbankan internasional Prancis, BNP Paribas, yang kehilangan 1,88 persen, dan bank Prancis lainnya, Credit Agricole, turun 1,75 persen.

Perusahaan yang berbasis di Inggris, TechnipFMC, melonjak 1,59 persen, menjadi top gainer, diikuti kelompok hotel multinasional Prancis, Accor, yang naik 1,41 persen, dan pabrikan ban Prancis, Michelin, bertambah 0,95 persen. (ef – Ipotnews)

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya