Connect with us

Dani Pedrosa Kecewa dengan Racing Director selepas Kecelakaan Beruntun

Dani Pedrosa
Dani Pedrosa membonceng skuter untuk kembali ke paddock selepas kecelakaan beruntun.(Crash)

Jerez – Dani Pedrosa (Repsol Honda) mengungkapkan kekecewaan kepada wasit balapan (Racing Director) selepas kecelakaan beruntun. Selain dirinya, kecelakaan ini sendiri melibatkan Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso.

Menurutnya, kecelakaan ini lebih disebabkan oleh kedua pebalap Ducati yang sedang memperebutkan posisi kedua. Ia pun ingin menjelaskan kepada Mike Webb (Race Director) tentang pandangannya itu. Sayangnya, Webb menolak bertemu selepas balapan karena ia masih bertugas untuk mengamati lomba berikutnya, Red Bull Rookie Cup.

Baca Juga: Marc Marquez Menangi GP Spanyol, Tiga Pebalap Papan Atas Gugur

Sontak, Pedrosa pun kecewa karena tidak bisa berbicara dengan wasit lomba. Ia langsung mengungkapkan kekecewaannya di hadapan awak media.

“Ya tentu saja aku kembali mengalami kecelakaan yang sungguh besar lagi. Aku sedang bersandar dan aku melihat mereka (Race Direction) menyatakan bahwa ini adalah insiden balapan.  Tentu saja ini bisa kita lihat sebagai insiden. Tapi, aku ingin berbicara dengan Race Direction karena aku ingin mereka mendengar pandanganku,” kata Dani Pedrosa penuh kecewa.

Ia pun membandingkan kecelakaan dirinya dengan Johann Zarco dan Marc Marquez dengan Valentino Rossi. Kedua kecelakaan dianggap berbeda oleh wasit balapan. Kecelakaannya dengan Zarco dianggap insiden balapan, sedangkan Marc dan Rossi bukan.

“Oke, mungkin Lorenzo tidak melihatku, tidak melihat atau tidak menyadari aku ada di sana, atau apa pun itu. Namun, dia tetap melaju dan ‘boom’, kami bertabrakan dan aku terlempar lagi. Dan insiden balapan lagi,” tambahnya lagi.

Meski tidak setuju, Dani Pedrosa tidak ingin naik banding dengan keputusan ini. Sebab, ia merasa bila ia banding, ini akan terlihat ia melawan Jorge Lorenzo. Padahal, ia kecewa dengan keputusan wasit balapan.

“Jika aku banding, aku akan terlihat melawan Jorge. Namun bukan itu, aku akan melawan keputusan mereka,” pungkasnya.

Kejadian Kecelakaan

Kecelakaan ini berlangsung di putaran ke-18. Tepatnya di tikungan ke-6. Dovizioso, Lorenzo, dan Pedrosa sedang memperebutkan posisi ke-2. Ketiga pebalap ini terlibat saling salip.

Puncaknya, di lap ke-18, Dovi sudah tak begitu sabar berada di belakang rekan setimnya itu. Ini lantaran, Marc Marquez melenggang meninggalkan rombongan ketiga pebalap tersebut.

Dovi mencoba masuk sisi dalam dengan menunda pengereman. Sayang, usahanya ini bikin ia melebar. Lorenzo yang disalip pun ikut melebar.

Tak ingin kehilangan posisi, Lorenzo langsung mencoba kembali ke racing line. Tak disangka, Pedrosa sudah masuk tikungan. Tabrakan tak terhindarkan.

Lorenzo dan Pedrosa jatuh. Dovi pun ikut pula terjatuh tersenggol motor Lorenzo.

Race Director sendiri menganggap kecelakaan ini sebagai insiden balapan. Jadi, baik Lorenzo dan Pedrosa tidak diberi hukuman.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya