Connect with us

Daniel Ricciardo Menangi GP China, Verstappen dan Vettel Senggolan

Shanghai – Daniel Ricciardo, pebalap Red Bull Racing, berhasil memenangi balapan F1 di Sirkuit Internasional Shanghai, Minggu (15/4). Ini merupakan kemenangan perdana Ricciardo dan Red Bull Racing. Kemenangan Ricciardo ini cukup luar biasa. Pasalnya, mobil Ricciardo sempat bermasalah ketika di latihan bebas ketiga. RB13, mobil Ricciardo, juga kalah jauh dibandingkan Ferrari maupun Mercedes.

Selepas start, lomba langsung dipimpin oleh peraih pole position Sebastian Vettel (Ferrari), lalu diikuti Valtteri Bottas (Marcedes), dan Max Verstappen (Red Bull). Kimi Raikkonen yang memulai lomba dari urutan kedua harus melorot di posisi empat.

Selepas pit stop pertama, Bottas langsung mengungguli Vettel. Ini adalah strategi brilian dari Mercedes yang dua seri sebelumnya gagal menang akibat salah memperhitungkan strategi balapan.

Ferrari langsung merespons dengan membiarkan Kimi tetap di lintasan. Berharap bisa menghambat laju Bottas.

Sayang, strategi ini tak begitu berjalan baik. Kimi tak bisa membendung Bottas lantaran kondisi bannya sudah mulai aus. Ia pun disalip oleh Bottas dan Vettel. Baik Marcedes dan Ferrari menggunakan strategi dua pit stop.

Sayang, dewi keberuntungan tak berpihak pada Bottas dan Mercedes. Pada lap ke-30, dua pebalap tim junior Red Bull, Toro Rosso, saling bersenggolan dan menyebabkan serpihan yang berceceran.

Akibatnya, safety car pun dikeluarkan untuk mengamankan balapan saat tim marshals membersihkan lintasan.

Kondisi ini membuat jarak antar-pebalap kembali merapat. Kondisi ini juga dimanfaatkan oleh kedua pebalap Red Bull untuk mengganti ban.

Selepas safety car ditarik kembali ke pit lane, posisi lomba adalah Bottas, Vettel, Hamilton, Verstappen, dan Ricciardo.

Dua pebalap Red Bull lambat laun menyalip satu persatu di depan mereka. Verstappen bahkan hampir mengulangi insiden dengan Hamilton. Verstappen melebar saat mencoba menyalip Hamilton.

Verstappen lalu terlibat aksi senggol dengan Vettel. Ia pun mendapat penalti 10 detik.

Situasi ini dimanfaatkan oleh Ricciardo. Ia pun berhasil merengsek ke depan. Satu per satu pebalap di depannya disalip.

Terakhir dia menyalip pemimpin lomba, Valtteri Bottas. Ia pun finis urutan satu dengan selisih 8,8 detik dengan Bottas.

Hasil Lomba

  1. Daniel Ricciardo AUS Aston Martin Red Bull Racing 56 laps, 1hr 35m 36.380s
  2. Valtteri Bottas FIN Mercedes AMG Petronas Motorsport +8.894s
  3. Kimi Raikkonen FIN Scuderia Ferrari +9.637s
  4. Lewis Hamilton GBR Mercedes AMG Petronas Motorsport +16.985s
  5. Max Verstappen NED Aston Martin Red Bull Racing +20.436s*
  6. Nico Hulkenberg GER Renault Sport Formula One Team +21.052s
  7. Fernando Alonso ESP McLaren F1 Team +30.639s
  8. Sebastian Vettel GER Scuderia Ferrari +35.286s
  9. Carlos Sainz Jr. ESP Renault Sport Formula One Team +35.763s
  10. Kevin Magnussen DEN Haas F1 Team +39.594s
  11. Esteban Ocon FRA Sahara Force India F1 Team +44.050s
  12. Sergio Perez MEX Sahara Force India F1 Team +44.725s
  13. Stoffel Vandoorne BEL McLaren F1 Team +49.373s
  14. Lance Stroll CAN Williams Martini Racing +55.490s
  15. Sergey Sirotkin RUS Williams Martini Racing +58.241s
  16. Marcus Ericsson SWE Alfa Romeo Sauber F1 Team +1m 02.604s
  17. Romain Grosjean FRA Haas F1 Team +1m 05.296s
  18. Pierre Gasly FRA Red Bull Toro Rosso Honda +1m 06.330s
  19. Charles Leclerc MON Alfa Romeo Sauber F1 Team +1m 22.575s

*Penalti 10 detik

Gagal Finis

Brendon Hartley NZL Red Bull Toro Rosso Honda 51 laps

Dwi

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya