Connect with us

“Diusir” Neymar, Cavani Ditunggu Juventus dan Inter

Cavani dan Neymar berselisih hanya karena rebutan jatah pengambil penalti. Neymar yang berstatus pemain termahal di dunia bahkan sampai meminta Presiden PSG untuk menjual Cavani. (foto : Imago)

Paris – Buntut perseteruan duo megabintang Paris Saint Germain (PSG), Edinson Cavani dan Neymar Jr rupanya masih panjang. Setelah Neymar dikabarkan meminta PSG menjual Cavani, kali ini giliran klub-klub Eropa yang memanaskan situasi dengan berniat melepaskan tawaran untuk Cavani.

Dari banyak klub, Juventus dan Inter rupanya terdepan yang paling meminati Cavani bila benar akan dilepas pada bursa transfer Januari 2018 nanti. Meski demikian, baik Juve dan Inter tentu harus berani menyodorkan angka fantastis mengingat sejumlah klub lain seperti Chelsea, Everton, Borrusia Dortmund, hingga mantan klubnya Napoli juga mengeluarkan pernyataan ketertarikannya. Apalagi striker asal Uruguay itu juga belum lama memperpanjang kontraknya pada Juni lalu.

Meski demikian, melihat status istimewa yang disandang Neymar di PSG, bukan tidak mungkin nama Cavani akan masuk daftar dijual. Seperti dikutip dari 101 Great Goals, Neymar telah meminta Presiden Nasser Al-Khelaifi segera melego Cavani. Belum lagi adanya dukungan dari kongsi Brasil di PSG seperti Daniel Alves, Thiago Silva, dan Lucas Moura.

Seperti diketahui, akar perselisihan Neymar – Cavani bermula saat keduanya terlibat perebutan pengambilan jatah tendangan bebas dan penalti pada pertandingan melawan Lyon akhir pekan lalu.

Puncaknya terjadi saat Cavani bersikukuh mengambil jatah penalti. Sayangnya, Cavani akhirnya malah gagal menuntaskan penalti sehingga menimbulkan kesan tersendiri bagi keduanya.

Tak cuma di lapangan, Neymar dan Cavani pun melanjutkan pertengkaran di ruang ganti. Kapten Thiago Silva bahkan sampai harus melerainya. Kini, seperti dilansir dari Football Italia, Juve dan Inter berusaha masuk memanfaatkan situasi.

Cavani sendiri sudah membela PSG sejak tahun 2013 lalu. Saat ini ia masih terikat kontrak hingga musim panas 2020 mendatang. Pemain berusia 30 tahun tersebut telah tampil sebanyak 2016 kali bagi PSG di semua ajang kompetisi. Ia juga telah menyumbangkan 139 gol plus 23 assist.

Mengutip laman transfermark.com, nilai Cavani saat ini menyentuh 45 juta euro atau sekitar Rp718 miliar. Lantaran baru memperpanjang kontrak Juni lalu, nilai tertingginya menjadi 60 juta euro atau sekitar Rp957 miliar.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya