‘Happy Suit’, Pakaian Baru Astronot Pencegah Stress
Florida – Ilmuwan dari Universitas Politeknik Florida sedang mengembangkan teknologi dalam pakaian astronot. Program penelitian antariksa Florida milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendanai langsung proyek ini.
Pakaian yang dinamai ‘happy suit’ ini dirancang untuk melindungi para astronot dari efek perjalanan mengerikan secara psikologis. Masalah yang biasanya dialami oleh para astronot dan membuat stres antara lain perubahan suhu, warna terang, intensitas cahaya, dan kadar oksigen.
“Sangat penting bagi astronot untuk menjadi sehat secara mental selama misi dan sekarang tidak ada solusi real-time aktif untuk membantu mereka saat merasa stres atau cemas,” kata Profesor Arman Sargolzaei di Universitas Politeknik Florida yang sedang mengerjakan proyek ini, seperti yang dikutip dari Daily Mail, Senin (26/2/2018).
Nantinya, teknologi bernama ‘Smart Sensory Skin’ atau S3 akan disematkan dalam pakaian astronot serta pesawat ruang angkasa, sehingga dokter di bumi dapat melacak tekanan darah, denyut jantung, sendi pemakainya.
Pakaian juga memiliki jaringan sensor nirkabel yang mendeteksi perubahan dan bisa melakukan penyesuaian otomatis terhadap lingkungan. Sebab, luar angkasa adalah lingkungan yang sangat menuntut dan membawa perubahan yang signifikan terhadap tubuh. Astronot harus berjuang dengan gravitasi nol, klaustrofobia, kurang tidur, dan kurang berolahraga.
Penyesuaian kecil terhadap suhu, cahaya dan tingkat oksigen dapat dilakukan untuk memperbaiki kesehatan mental astronot.
Sargolzaei menambahkan, sebenarnya, teknologi serupa saat ini telah ada, tapi cenderung tidak praktis dan tidak nyaman. Selain itu, datanya pasif sehingga dokter harus meninjau ulang terlebih dahulu.
Sedangkan teknologi yang dipasang pada pakaian baru astronot ini berbeda. S3 diklaim lebih ringan dan lebih ergonomis. “Selain itu alat ini berperan aktif membuat astronot lebih bahagia, aman, bugar, dan lebih produktif,” terangnya dikutip dari Space.com.
Pakaian astronot baru ini selain penting bagi NASA. Kemungkinan juga menarik bagi SpaceX dan Virgin Galactic yang berencana bisa mengirim wisatawan keluar angkasa. Dengan tiket seharga jutaan dolar, kenyananan para pelancong luar angkasa tentunya menjadi prioritas utama perusahaan.
Monica
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: