IAE Ragukan Pengetatan Pasar Energi, Harga Minyak Makin Melemah
Singapura – International Energy Agency (IAE) atau Badan Energi Internasional meragukan pernyataan selama beberapa bulan terakhir mengenai pengetatan pasar bahan bakar mendorong harga minyak jatuh pada perdagangan Rabu.
Patokan Eropa dan internasional, minyak mentah Brent berada di level USD61,47 per barel pada pukul 01.06 GMT, turun 74 sen, atau 1,2 persen dari penutupan terakhir, demikian laporan Reuters, di Singapura, Rabu (15/11).
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI), menyusut 60 sen atau sekitar satu persen menjadi USD55,10 per barel.
Kejatuhan harga itu menandakan bahwa harga minyak saat ini turun sekitar lima persen sejak mencapai level tertinggi 2015 pekan lalu, mengakhiri reli 40 persen antara Juni dan awal November.
“Harga minyak mentah turun tajam setelah IEA meningkatkan keraguan tentang prospek 2018,” kata ANZ Bank.
Badan Energi Internasional memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak sebesar 100.000 barel per hari (bph) untuk tahun ini dan selanjutnya, menjadi sekitar 1,5 juta bph pada 2017 dan 1,3 juta bph di 2018. “Pasar minyak menghadapi tantangan yang sulit di kuartal kedua dengan pasokan diperkirakan melampaui permintaan sebesar 600.000 bph diikuti oleh surplus lain, yang lebih kecil, 200.000 bph pada kuartal kedua 2018,” tutur lembaga yang berbasis di Paris itu.
Perlambatan permintaan bisa berarti konsumsi minyak dunia mungkin tidak, seperti yang diperkirakan, mencapai 100 juta bph tahun depan, sementara persediaan cenderung melampaui tingkat tersebut. Laporan IEA bertolak belakang dengan Organisasi Negara Eksportir Minyak, yang sehari sebelumnya mengatakan pada 2018 akan melihat kenaikan permintaan minyak cukup kuat. Di sisi penawaran, lonjakan output Amerika juga turut menekan harga.
Greg McKenna analis dari pialang berjangka AxiTrader mengatakan harga tertekan karena “permintaan saat ini akan turun dan dalam jangka panjang pertumbuhan produksi minyak Amerika akan menggoncang semua hal yang pernah kita lihat sebelumnya – termasuk Saudi dan Rusia”.
Produksi minyak Amerika meningkat lebih dari 14 persen sejak pertengahan 2016 menjadi 9,62 juta bph dan diperkirakan tumbuh lebih jauh. Data terakhir pemerintah akan dirilis Rabu.
IEA mengatakan produksi non-OPEC akan menambah 1,4 juta bph produksi tambahan pada 2018. Prospek IEA menekan OPEC untuk terus menahan output guna mempertahankan harga minyak mentah.
OPEC dan beberapa produsen non-OPEC termasuk Rusia telah menahan produksi tahun ini untuk mengakhiri kelebihan pasokan yang sudah berjalan selama bertahun-tahun. Kesepakatan itu berakhir Maret 2018 namun OPEC akan bertemu pada 30 November untuk membahas kebijakan itu, dan diperkirakan dapat menyepakati perpanjangan pemotongan tersebut.
J. Jams
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: